Kamis, 01 April 2010

Rusli Habibie, Membangun Gorontalo Dari Pesisir Utara





Berkarya Nyata Bukan Berkarya Kata

Sebagai Bupati definitif pertama Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Drs. Rusli Habibie menyadari betul bahwa tugas yang diembannya tidaklah ringan. Apalagi kondisi daerah yang berada di kawasan utara Gorontalo ini masih sangat minim di berbagai bidang terutama infrastruktur yang menunjang terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Tidak heran jika sejak dilantik menjadi Bupati bersama Indra Yasin, SH, MH sebagai Wakil Bupati pada 27 Oktober 2008 silam, Rusli Habibie bertekad akan bekerja keras dan menerapkan disiplin yang ketat terhadap aparatur pemerintahan daerah.

Untuk membumikan tekad, semangat dan komitmennya membangun Gorontalo Utara dari berbagai ketertinggalan tersebut pria kelahiran Gorontalo, 06 Juni 1963 ini
menggagas sebuah motto pemerintahan yakni Berkarya Nyata dan Bukan Berkarya Kata. Motto tersebut dalam setahun lebih pemerintahannya mulai terkuak dan terukir secara konkrit di tengah masyarakat.

Buktinya, Kabupaten Gorut merupakan satu-satunya daerah di Gorontalo yang dalam satu tahun lebih terkahir ini mampu menghentak dengan berbagai mega proyek seperti realisasi pembangunan jalan By Pas program Minapolitan di Kwandang dan Gentuma Raya, pembangunan pelabuhan Perikanan Nusantara di Kwandang, pembangunan akses jalan yang membentang dari Atinggola hingga Tolinggula, perbaikan maupun pembukaan akses jalan ke sentra-sentra produksi pertanian, perkebunan dan perikanan, dan pembangunan kawasan perkantoran pemerintahan di Molingkapoto adalah deretan prestasi pemerintahan Rusli Habibie melalui moto Berkarya Nyata dan bukan Berkarya Kata.

Keseluruhan program pembangunan untuk rakyat ini terwujud berkat kerja keras, pemikiran, terobosan, ide, dan gagasan konstruktif yang secara konkrit menyita perhatian berbagai kalangan. Tidak jarang, banyak politisi, LSM dan akademisi memuji performance pemerintahan Rusli Habibie yang terus saja berkiprah dan berkarya nyata bagi optimisme masa depan Gorut yang lebih baik.

Kabupaten Gorut sejak resmi dimekarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2007, tanggal 2 Januari 2007 yang kemudian resmi memisahkan diri dari Kabupaten induk Gorontalo pada 26 April 2007, memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, SDM yang terbatas, infrasturktur yang sangat minim dengan tingkat kemiskinan yang cukup parah dibandingkan dengan daerah lain di Gorontalo.

Kondisi ini memaksa Rusli Habibie dan pemerintahannya bekerja keras dengan disiplin yang sangat tinggi. Ia rela bolak balik Gorontalo – Jakarta untuk melakukan lobi-lobi dan pendekatan terhadap pengambil kebijakan di Jakarta untuk mendatangkan anggaran dari pusat guna membangun infrastruktur di daerahnya, disisi lain Bupati RH juga secara intensif keluar masuk kampung, desa dan kecamatan untuk menyelami keinginan, harapan dan obsesi masyarakatnya.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin, Rusli Habibie sangat terinspirasi dengan gaya dan konsep pemerintahan seniornya Dr. Ir. H. Fadel Muhammad, mantan Gubernur Gorontalo yang kini menjabat Menteri Perikanan dan Kelautan RI. Menurut Bupati RH, demikian ia biasa disapa, Fadel Muhammad merupakan sosok pemimpin yang menginspirasinya. Di mata RH, Fadel Muhammad adalah sosok pemimpin yang pekerja keras, disiplin, jujur, amanah dan berdedikasi tinggi. Fadel Muhammad menurutnya merupakan sosok pemimpin egaliter dan responsif terhadap ide dan gagasan perubahan menuju sebuah kemajuan.

Selain itu, Rusli Habibie sangat terobsesi oleh nasehat sang paman yang mantan Presiden RI Prof. Dr. Ing BJ Habibie yang pernah menasehatinya tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Sebelum resmi menjadi Bupati Gorut, BJ Habibie pernah memberinya wejangan bahwa menjadi seorang pemimpin itu harus mempersembahkan yang terbaik bagi rakyatnya. Seorang pemimpin itu harus rela bekerja keras, disiplin, ikhlas, senantiasa menyayangi dan mencintai rakyat serta jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat. Itulah yang selalu menjiwai semangat, komitmen dan tekad Rusli Habibie sebagai seorang pemimpin (AM)

1 komentar: