Kamis, 01 April 2010

Mewujudkan Pemerintahan Yang Egaliter



Sebagai sosok yang telah ditempa oleh berbagai pengalaman dan pergulatannya di Kota besar semasa masih menjadi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) di Bandung maupun sebagai pejabat di Industri Pesawat Terbang di Bandung selama puluhan tahun dan kemudian menekuni dunia usaha di kampung halamannya di Gorontalo, Rusli Habibie mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang memiliki karakteristik sebagai pemimpin yang visioner dengan gebrakan-gebrakan yang jauh lebih realistis dan efektif dalam tataran implementasi. Apalagi setelah ia tampil menjadi seorang Bupati, maka variable-variabel yang memberi penguatan terhadap komitmen kepemimpinannya kian nampak.

Sebagai seorang Pengusaha dan seorang pemimpin politik dan birokrasi Rusli Habibie dikenal sebagai sosok yang sering menerobos aturan protokoler, menyapa siapapun yang ia temui, bahkan dalam sehari ia mampu meladeni sms yang datang dari berbagai elemen. Tidak tanggung-tanggung Rusli Habibie dalam sehari menerima sekitar 350 sms yang semuanya dijawab dengan sabar di waktu-waktu senggangnya. Tidak heran jika kemudian Rusli Habibie dikenal sebagai pemimpin yang egaliter.

Menurut Rusli Habibie, dalam pemerintahan dan dunia usaha, sikap egaliter itu sangat penting, yakni mengedepankan aspek humanis dan harmonis dalam komunikasi antara level struktural. Sikap egaliter ini ungkap Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo ini harus berawal dari seorang pemimpin yang kemudian akan menurun ke seluruh aparat dan bawahannya. Egaliter dalam pemerintahan sangat penting karena darinya seorang pemimpin mudah memahami kondisi ril masyarakat atau perusahaan yang dipimpinnya sehingga terbentuk sebuah komunikasi yang transparan dan jujur. Lebih jauh lagi, pemimpin yang egaliter akan melahirkan sebuah hubungan interpersonal dimana antara pimpinan dan staf tidak ada lagi jarak yang tajam, namun sikap saling menghormati tetap terjaga. Sikap egaliter ini juga dapat berdampak terhadap peningkatan “kecerdasan emosional” yang mampu menselaraskan diri dengan orang lain dan lingkungannya (harmonizing). Sikap egaliter ini mampu menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat sehingga segala ide, pemikiran dan gagasan untuk sebuah perubahan kian baik yang pada akhirnya akan cenderung mengarahkan pada setiap pribadi menjadi kreatif, inovatif dan produktif. Sikap egaliter akan semakin dibutuhkan pada era millennium saat ini karena munculnya gejala hyper competition yakni suatu persaingan yang sangat ketat. Kondisi ini dalam perkembangannya kedepan menuntut sikap egalitarian ketimbang hubungan yang terlalu mengedepankan jarak atau gap antara pimpinan dan staf (AM)

1 komentar:

  1. skdr masukan aja nih bang, tolong skalian di posting musik etnik gorontalo dong.....
    :D

    BalasHapus