Kamis, 01 April 2010

Rusli Habibie, Membangun Gorontalo Dari Pesisir Utara





Berkarya Nyata Bukan Berkarya Kata

Sebagai Bupati definitif pertama Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Drs. Rusli Habibie menyadari betul bahwa tugas yang diembannya tidaklah ringan. Apalagi kondisi daerah yang berada di kawasan utara Gorontalo ini masih sangat minim di berbagai bidang terutama infrastruktur yang menunjang terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Tidak heran jika sejak dilantik menjadi Bupati bersama Indra Yasin, SH, MH sebagai Wakil Bupati pada 27 Oktober 2008 silam, Rusli Habibie bertekad akan bekerja keras dan menerapkan disiplin yang ketat terhadap aparatur pemerintahan daerah.

Untuk membumikan tekad, semangat dan komitmennya membangun Gorontalo Utara dari berbagai ketertinggalan tersebut pria kelahiran Gorontalo, 06 Juni 1963 ini
menggagas sebuah motto pemerintahan yakni Berkarya Nyata dan Bukan Berkarya Kata. Motto tersebut dalam setahun lebih pemerintahannya mulai terkuak dan terukir secara konkrit di tengah masyarakat.

Buktinya, Kabupaten Gorut merupakan satu-satunya daerah di Gorontalo yang dalam satu tahun lebih terkahir ini mampu menghentak dengan berbagai mega proyek seperti realisasi pembangunan jalan By Pas program Minapolitan di Kwandang dan Gentuma Raya, pembangunan pelabuhan Perikanan Nusantara di Kwandang, pembangunan akses jalan yang membentang dari Atinggola hingga Tolinggula, perbaikan maupun pembukaan akses jalan ke sentra-sentra produksi pertanian, perkebunan dan perikanan, dan pembangunan kawasan perkantoran pemerintahan di Molingkapoto adalah deretan prestasi pemerintahan Rusli Habibie melalui moto Berkarya Nyata dan bukan Berkarya Kata.

Keseluruhan program pembangunan untuk rakyat ini terwujud berkat kerja keras, pemikiran, terobosan, ide, dan gagasan konstruktif yang secara konkrit menyita perhatian berbagai kalangan. Tidak jarang, banyak politisi, LSM dan akademisi memuji performance pemerintahan Rusli Habibie yang terus saja berkiprah dan berkarya nyata bagi optimisme masa depan Gorut yang lebih baik.

Kabupaten Gorut sejak resmi dimekarkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2007, tanggal 2 Januari 2007 yang kemudian resmi memisahkan diri dari Kabupaten induk Gorontalo pada 26 April 2007, memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang rendah, SDM yang terbatas, infrasturktur yang sangat minim dengan tingkat kemiskinan yang cukup parah dibandingkan dengan daerah lain di Gorontalo.

Kondisi ini memaksa Rusli Habibie dan pemerintahannya bekerja keras dengan disiplin yang sangat tinggi. Ia rela bolak balik Gorontalo – Jakarta untuk melakukan lobi-lobi dan pendekatan terhadap pengambil kebijakan di Jakarta untuk mendatangkan anggaran dari pusat guna membangun infrastruktur di daerahnya, disisi lain Bupati RH juga secara intensif keluar masuk kampung, desa dan kecamatan untuk menyelami keinginan, harapan dan obsesi masyarakatnya.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin, Rusli Habibie sangat terinspirasi dengan gaya dan konsep pemerintahan seniornya Dr. Ir. H. Fadel Muhammad, mantan Gubernur Gorontalo yang kini menjabat Menteri Perikanan dan Kelautan RI. Menurut Bupati RH, demikian ia biasa disapa, Fadel Muhammad merupakan sosok pemimpin yang menginspirasinya. Di mata RH, Fadel Muhammad adalah sosok pemimpin yang pekerja keras, disiplin, jujur, amanah dan berdedikasi tinggi. Fadel Muhammad menurutnya merupakan sosok pemimpin egaliter dan responsif terhadap ide dan gagasan perubahan menuju sebuah kemajuan.

Selain itu, Rusli Habibie sangat terobsesi oleh nasehat sang paman yang mantan Presiden RI Prof. Dr. Ing BJ Habibie yang pernah menasehatinya tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Sebelum resmi menjadi Bupati Gorut, BJ Habibie pernah memberinya wejangan bahwa menjadi seorang pemimpin itu harus mempersembahkan yang terbaik bagi rakyatnya. Seorang pemimpin itu harus rela bekerja keras, disiplin, ikhlas, senantiasa menyayangi dan mencintai rakyat serta jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat. Itulah yang selalu menjiwai semangat, komitmen dan tekad Rusli Habibie sebagai seorang pemimpin (AM)

Cetuskan GERBANG EMAS



Sebagai seorang pemimpin yang telah berkomitmen memberikan yang terbaik bagi rakyatnya, Rusli Habibie dan perangkat pemerintahannya tampil all out mendorong kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Untuk mengukuhkan komitmen tersebut, Rusli Habibie dan Wakil Bupati Indra Yasin kemudian mencetuskan Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat yang disingkat GERBANG EMAS. Hebatnya lagi, dalam satu tahun pemerintahannya Gerbang Emas menjadi sebuah ikon yang mampu menyemangati seluruh stakeholder untuk fokus pada bagaimana mewujudkan komitmen membangun ekonomi masyarakat Gorut. Ikon Gerbang Emas merupakan bukti kecerdasan Rusli Habibie dan Indra Yasin sebagai top leader yang mampu menembus cakrawala pemikiran brilian yang berdampak positif ke masyarakat dalam rentang waktu yang panjang. Tidak mengherankan jika Gerbang Emas saat ini seakan menjadi ruh pembangkit optimisme untuk menggali potensi dan kekuatan menuju kemandirian.dan kemajuan. Semangat Gerbang Emas tidak hanya berorientasi pada komitmen membangun Gorontalo Utara tapi juga gebrakannya berdampak dan berimbas pada gerakan pembangunan ekonomi masyarakat Gorontalo secara keseluruhan.

Hal ini dibuktikan dengan gagasan Rusli Habibie yang mengurai dan mengungkap potensi Gorontalo yang bisa diberdayakan, mulai dari sektor pertanian, perikanan dan Kelautan, Peternakan. Bukti lainnya adalah upaya komprehensif Bupati untuk mewujudkan pembangunan akses jalan Tolinggula-Marisa Kabupaten Pohuwato dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kecamatan Gentuma yang saat ini tengah dirintis oleh sang Bupati.

Melalui Gerbang Emasnya, Rusli Habibie bersama Indra Yasin terus mengukir prestasi,kinerja dan pengabdian yang tulus nan ikhlas. Di tangan kedua pemimpin ini, Gorut kian dinamis. Kinerja aparatur pemerintahan terus dibenahi dan doktrin-doktrin kerja keras, disiplin terus bergaung di kalangan aparatur pemerintahan. Mental malas dan hanya ingin dilayani yang sering melanda kalangan birokrat terus dilawan dengan berbagai kebijakan. Yang patut diapresiasi lagi adalah komitmen Rusli Habibie selama ini yang mengaku siap menjadi “pengemis” dengan melakukan lobi-lobi tingkat tinggi di Jakarta. Selama setahun pemerintahannya, Rusli Habibie terus bergerilya melakukan berbagai pendekatan dengan pejabat pengambil kebijakan di tingkat pusat guna mendatangkan dana segar bagi penguatan terhadap kebijakan pembangunan ekonomi masyarakat. Keseluruhan upaya ini merupakan wujud keseriusannya, kecintaannya dan ketulusannya membangun Kabupaten Gorontalo Utara melalui Gerbang Emasnya.

Pada prinsipnya Gerbang Emas dicetuskan dalam rangka mewujudkan Desa yang mandiri dengan cara mengembangkan sektor-sektor unggulan secara terpadu yakni Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Pekerjaan Umum, Perdagangan dan Koperasi, Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta melaksanakan pembangunan infrastruktur dasar berupa jalan, jembatan, pengairan, perumahan, (bedah kampung) dan Mahyani, Listrik, (PLTH, PLTMH, PLTA, PLTS), air bersih (pembangunan IPA IKK dan Mobil Tanki)

Komitmen Pelayanan Gerbang Emas
- Berkarya Nyata dan Bukan Berkarya Kata
- Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Masyarakat di seluruh sector
- Sebagai Solusi terhadap Pengentasan Kemiskinan, pengangguran dan Ketertinggalan
- Sebagai Pendorong Semangat bagi Pemerintah, swasta dan masyarakat ke arah yang lebih baik
- Sebagai Komitmen pelayanan maksimal pemerintah terhadap rakyat
- Komitmen pelayanan Pemerintah (Gerbang Emas)
- Mendatangi mereka (rakyat)
- Mendampingi mereka
- Mencintai mereka
- Bekerja sama dengan mereka
- Melakukan yang mereka butuhkan dengan memanfaatkan sumber daya yang
mereka miliki. Ketika kebutuhan mereka terpenuhi mereka akan berkata “Kami telah berhasil melakukan sendiri “Terwujudlah Desa Yang Mandiri”

Membangun, Tanpa Membebani Rakyat



Prinsip pemerintahan Bupati Rusli Habibie dan Indra Yasin dalam setahun lebih rupanya sangat unik dan berbeda jauh dengan prinsip maupun metode yang dianut oleh pemerintah daerah lainnya.

Hal ini terbukti dengan upaya Pemerintahan Rusli Habibie yang terus mendorong pembangunan infrastruktur melalui gebrakan pembangunan yang tidak membebani rakyat. Realisasi pembangunan jalan By Pass, perbaikan akses ruas jalan di semua kecamatan dan desa, pembangunan fasilitas perkantoran pemerintahan dan fasilitas kemasyarakatan, pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah, maupun alokasi bantuan bagi warga miskin, pembangunan Mahyani, program Minapolitan, gagasan membangun PLTA di Gentuma Raya, pemberian insentif bagi aparat desa, peningkatan kesejahteraan guru dan GTT, bantuan beasiswa yang setiap tahun terus meningkat, bantuan kenderaan operasional bagi seluruh Kepala Sekolah dan pengawas, program Jamkesda yang sudah menjangkau seluruh masyarakat, pelayanan KTP Gratis bagi seluruh masyarakat serta masih banyak program konkrit lainnya dibidang kesehatan, pendidikan, perikanan dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya dilakukan dengan cara tidak membebani rakyat Gorut.

Jika di daerah lain untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintahannya mengenakkan berbagai pajak dan retribusi daerah, sampai –sampai kucing dan sepeda kumbang warga pun dikenakkan retribusi, maka di Kabupaten Gorut hal itu tidak terjadi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya Perda tentang Retribusi yang dihapus dan dibatalkan selama setahun lebih Pemerintahan Rusli Habibie dan Indra Yasin.

Sebagai daerah yang baru dimekarkan, Kabupaten Gorontalo Utara diakui Bupati memang membutuhkan penanganan khusus terutama kebutuhan pembangunan infrastruktur yang sangat mendesak, namun untuk memenuhi kepentingan tersebut,Pemerintah Daerah memiliki alternatif pembangunan yang sangat elegan dan strategis melalui lobi-lobi tingkat tinggi di berbagai departemen di Jakarta, sembari mengembangkan potensi daerah dan kemandirian masyarakat.

Untuk mewujudkan dan meyakinkan hal itu di tingkat pusat, Pemerintahan Rusli Habibie menicptakan iklim pemerintahan yang “Kredible dan dapat dipercaya” sebagai modal untuk membangun.

Kepercayaan tersebut diantaranya dirintis melalui upaya menciptakan iklim pemerintahan yang bersih (Good Governance) bebas KKN, disiplin dan kinerja aparat yang tinggi serta dibarengi pula dengan berbagai terobosan maupun kebijakan yang prospektif, inovatif, kreatif dan produktif.

Hal ini didukung pula oleh gaya pemerintahan yang transparan, terbuka,elegan dan egaliter yang coba dibangun dan diimplementasikan dalam pemerintahan di Kabupaten Gorontalo Utara.

Mewujudkan Pemerintahan Yang Egaliter



Sebagai sosok yang telah ditempa oleh berbagai pengalaman dan pergulatannya di Kota besar semasa masih menjadi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) di Bandung maupun sebagai pejabat di Industri Pesawat Terbang di Bandung selama puluhan tahun dan kemudian menekuni dunia usaha di kampung halamannya di Gorontalo, Rusli Habibie mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang memiliki karakteristik sebagai pemimpin yang visioner dengan gebrakan-gebrakan yang jauh lebih realistis dan efektif dalam tataran implementasi. Apalagi setelah ia tampil menjadi seorang Bupati, maka variable-variabel yang memberi penguatan terhadap komitmen kepemimpinannya kian nampak.

Sebagai seorang Pengusaha dan seorang pemimpin politik dan birokrasi Rusli Habibie dikenal sebagai sosok yang sering menerobos aturan protokoler, menyapa siapapun yang ia temui, bahkan dalam sehari ia mampu meladeni sms yang datang dari berbagai elemen. Tidak tanggung-tanggung Rusli Habibie dalam sehari menerima sekitar 350 sms yang semuanya dijawab dengan sabar di waktu-waktu senggangnya. Tidak heran jika kemudian Rusli Habibie dikenal sebagai pemimpin yang egaliter.

Menurut Rusli Habibie, dalam pemerintahan dan dunia usaha, sikap egaliter itu sangat penting, yakni mengedepankan aspek humanis dan harmonis dalam komunikasi antara level struktural. Sikap egaliter ini ungkap Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo ini harus berawal dari seorang pemimpin yang kemudian akan menurun ke seluruh aparat dan bawahannya. Egaliter dalam pemerintahan sangat penting karena darinya seorang pemimpin mudah memahami kondisi ril masyarakat atau perusahaan yang dipimpinnya sehingga terbentuk sebuah komunikasi yang transparan dan jujur. Lebih jauh lagi, pemimpin yang egaliter akan melahirkan sebuah hubungan interpersonal dimana antara pimpinan dan staf tidak ada lagi jarak yang tajam, namun sikap saling menghormati tetap terjaga. Sikap egaliter ini juga dapat berdampak terhadap peningkatan “kecerdasan emosional” yang mampu menselaraskan diri dengan orang lain dan lingkungannya (harmonizing). Sikap egaliter ini mampu menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat sehingga segala ide, pemikiran dan gagasan untuk sebuah perubahan kian baik yang pada akhirnya akan cenderung mengarahkan pada setiap pribadi menjadi kreatif, inovatif dan produktif. Sikap egaliter akan semakin dibutuhkan pada era millennium saat ini karena munculnya gejala hyper competition yakni suatu persaingan yang sangat ketat. Kondisi ini dalam perkembangannya kedepan menuntut sikap egalitarian ketimbang hubungan yang terlalu mengedepankan jarak atau gap antara pimpinan dan staf (AM)

Diaspirasikan Gubernur 2012-2017




Nama Rusli Habibie di ranah politik di Gorontalo kian berkibar. Kiprahnya sebagai Ketua DPD I GolkarProvinsi Gorontalo sekaligus Bupati Gorontalo Utara seakan tak bisa dibendung lagi oleh lawan-lawan politiknya. Tidak hanya itu saja, di tataran politik dan pengambil kebijakan di tingkat pusat pun nama Rusli Habibie kian dikenal luas bahkan kinerja pemerintahannya terus saja mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

Berbagai apresiasi positif dari masyarakat dan pemerintah pusat tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi karena ide, gagasan dan terobosannya membangun Kabupaten Gorontalo Utara benar-benar menyentuh kepentingan dan azas keadilan yang secara konkrit dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Hal ini tidak dapat dipungkiri jika melihat realitas dan indikator-indikator keberhasilan pemerintahannya bersama Wakil Bupati Indra Yasin selama setahun lebih memimpin Gorontalo Utara.

Ikon Gerakan pembangunan Ekonomi Masyarakat (Gerbang Emas) yang ia cetuskan mengandung makna yang prospektif dan kaya filosofi yang secara langsung maupun tidak langsung akan mengantarkan Gorut pada optimisme akan masa depan yang cemerlang.

Jika Provinsi Gorontalo sepeninggal Fadel Muhammad tidak lagi memiliki mega proyek, justru Kabupaten Gorut terus saja dipercaya oleh pemerintah pusat melaksanakan berbagai proyek yang bernilai ratusan milyar Rupiah. Pembangunan Jalan By Pass dari Pontolo Molingkapoto akan segera terwujud, Program Minapolitan di Sumalata dan Gentuma yang bernilai Rp. 100 milyar lebih siap dijalankan, program pembangunan Terminal Perikanan Nusantara di Kwandang, pembangunan kawasan perkantoran di Molingkapoto yang juga bernilai ratusan milyar segera terealisasi. Yang paling menggembirakan lagi adalah, ternyata Rusli Habibie tidak hanya mementingkan kemajuan Gorut semata tapi juga melirik daerah lainnya. Belum lama ini misalnya, ia berhasil meyakinkan Pemerintah pusat untuk membuka akses jalan Tolinggula-Marisa yang master plannya sudah akan ditenderkan tahun 2010 ini oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Kimpraswil RI. Belum lagi upayanya mengatasi krisis listrik yang mulai digebrak dari Atinggola, pembangunan PLTA di Gentuma yang tengah dirintis merupakan deretan mega proyek sebagai wujud keberhasilan pemerintahan di Kabupaten Gorontalo Utara..
Tidak heran jika dalam kunjungannya ke daerah-daerah selaku Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo Rusli Habibie mulai diaspirasikan dan dieluk-elukkan sebagai calon Gubernur Gorontalo pada pemilihan Gubernur Gorontalo yang akan digelar akhir tahun 2011 mendatang. Semua ini merupakan bukti pengakuan masyarakat terhadap performance Rusli Habibie di kancah pemerintahan dan politik di Gorontalo. (AM)

Gorontalo Utara, Maju dan Optimis Dengan GERBANG EMAS


Kabupaten Gorontalo Utara diresmikan pada 26 April 2007 dengan luas wilayah 1.676,15 Km2 atau sekitar 10,7 persen dari total luas Provinsi Gorontalo yang mencapai 12.215,44 km2. Kabupaten Gorontalo Utara saat ini sesuai data kependudukan tahun 2009 memiliki penduduk sejumlah 115.821 jiwa.

Seiring perkembangannya, Gorontalo Utara kini telah memiliki 6 Kecamatan yakni Kecamatan Kwandang sebagai Ibukota Kabupaten, Kecamatan Anggrek, Atinggola, Sumalata, Tolinggula dan Kecamatan Gentuma Raya, yang secara keseluruhan memiliki 56 desa dimana terdapat 17 desa berkembang dan 39 desa tertinggal.

Kedepan daerah pesisir utara Gorontalo ini ditargetkan bakal menjadi 15 Kecamatan. Pemekaran ini menjadi sebuah tuntutan disamping sebagai upaya mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakatnya juga karena potensi daerah ini yang sangat besar yang membutuhkan responsifitas dalam bentuk layanan kepada masyarakat dan stakeholder yang ingin menanamkan modalnya di daerah ini.

Gorontalo Utara termasuk daerah yang sangat strategis karena berada di lintasan kawasan ekonomi terpadu (KAPET) yakni di sebelah timur berbatasan langsung dengan Manado dan Bolaang Mongondow Utara, di sebelah Barat berbatasan dengan Sulawesi Tengah (Buol Toli-toli) yang bisa berinteraksi melalui laut dan darat dan hanya berjarak sekitar 50 Km dengan Bandara Udara Jalaludin di Isimu Kabupaten Gorontalo.

Secara geografis Gorontalo Utara menyimpan berjuta potensi mulai dari potensi perikanan dan kelautan yang membentang dari Buata Atinggola hingga Tolinggula dan Kwandang hingga Anggrek yang memiliki panjang garis pantai 320 km, memiliki 52 pulau diantaranya ada 2 (dua) pulau yang berpenghuni yakni Ponelo dan Dudepo. Potensi perikanan tangkap di perairan 12 mil sebesar 13.640 ton / tahun dan ZEE Indonesia sebesar 46.000 ton / tahun. Untuk budidaya perikanan meliputi 400 ha tambak, meliputi rumput laut seluas 2.560 ha, Kerang Mutiara 200 Ha dan budi daya ikan lainnya seluas 550 Ha.

Keseluruhan potensi inilah yang coba dikembangkan pemerintahan Rusli Habibie, wakil Bupati Indra Yasin dan didukung performance birokrat yang dikomandoi Ir. Ismail Patamani

Tidak heran jika semua sektor terus mendapat sentuhan program, inovasi, dan terobosan untuk mendorong pertumbuhan, kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya.

Di sektor Perikanan dan Kelautan, Pemerintah Daerah telah menggagas dan tengah mengembangkan pembangunan pelabuhan perikanan Nusantara melalui program Minapolitan di Kecamatan Kwandang dan Gentuma Raya yang didukung penuh oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan. Program-program di sektor ini tidak hanya menitikberatkan pada peningkatan produksi perikanan dan pemasarannya tapi juga memberdayakan masyarakat pesisir dengan berbagai kebijakan di semua sektor terutama pengembangan SDM nya.

Pada kurun tahun 2009, total produksi Perikanan Tangkap di Gorontalo Utara mencapai 11.400 ton, Perikanan Budidaya Tambak 190 ton, Rumput laut, 1.760 ton dan kerang mutiara 12, 6 kg. Total produksi perikanan ini bersumber dari sarana budidaya tambak seluas 240 Ha, Rumput Laut 256 Ha, Kerang Mutiara seluas 60 Ha. Di daerah ini juga dikembangkan Rumah Tangga Perikanan (RTP) yang meliputi RTP tangkap sebanyak 2.374 RTP (3.893 nelayan) perikanan Budidaya Tambak 164 RTP (196 pembudidaya), Rumput Laut 657 RTP (1003 pembudidaya)

Realisasi pemasaran Produksi perikanan ini selama kurun tahun 2009 untuk rumput laut, Udang Lobster, Ikan kering, Ikan, Teripang, Jaring-jaring diantaranya ke Surabaya, Manado, Makassar, Palu, Bitung dan ekspor Udang Lobster ke Singapura dan Thailand serta kerang mutiara ke Jepang.

Jika dibandingkan dengan sebelum pemekaran, produksi perikanan dan kelautan jelas mengalami lonjakan signifikan. Hal ini didorong oleh peningkatan sarana dan prasarana perikanan yang terus ditingkatkan. Hingga akhir tahun 2009, sarana penangkapan ikan berupa Kapal Motor mulai dari 5-10 GT sebanyak 120 unit, perahu /motor temple sebanyak 1.354 buah dan perahu tanpa motor sebanyak 891 buah. Selain itu, program-program bantuan untuk nelayan dan masyarakat pesisir terus bergulir melalui program Pembinaan dan pengembangan usaha mulai dari pelayanan perizinan, bantuan katinting, jarring purse seine, Tramel net, Gilnet, sarana percontohan budidaya rumput laut, sarana kebun bibit rumput laut, jarring bagan, Rumpon, Motor Cool Box dan bantuan langsung masyarakat melalui program PNPM Mandiri.

Di sektor Pertanian Pemerintah Daerah melaksanakan berbagai program diantaranya pemetaan kesesuaian lahan potensi pertanian, pembangunan jalan usaha tani,pembangunan jalan produksi perkebunan, pembangunan lumbung pangan, pembangunan rumah pupuk, pengadaan pompa air permukaan, pembuatan demplot kawasan perkebunan kakao, bantuan benih padi, pupuk, pembangunan balai penyuluh pertanian, pembuatan irigasi tanah dangkal, peningkatan SDM aparat dan petani, pembangunan jaringan irigasi sawah, peremajaan perkebunan rakyat.

Tidak hanya itu saja, di sektor pertanian, Pemerintah Daerah melakukan penyusunan database kelompok tani, pembangunan atau rehab irigasi dan saluran irigasi, pembuatan embung, pembuatan areal HMT (Hijau Makanan ternak) , peningkatan SDM melalui kegiatan pelatihan, bimbingan, penyuluhan dan pemberian bantuan bibit cabe, kakao, durian, Nenas dan Cengkeh, Pembuatan Demfam Agropolitan Jagung, pemberian bantuan benih jagung, pupuk, obat-obatan dan tenda menggunakan kartu kendali pengadaan Hand Tracktor dan alat perbengkelan serta pembuatan pupuk organic.

Dengan berbagai kebijakan tersebut, produksi pertanian khususnya padi dan jagung di Kabupaten Gorontalo Utara selama tahun 2009 mengalami lonjakan cukup drastis yakni dari 4 ton per hektar menjadi 8-11 ton per hektar. Hal ini terwujud berkat program penguatan yang digagas pemerintah daerah diantaranya melalui pemberian bantuan bibit, pupuk dan obat-obatan, program pertanian dengan sentuhan teknologi, pencetakan sawah maupun ladang baru yang pada tahun 2009 mengalami penambahan 100 hektar dan yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan lumbung pangan.

Di sektor Peternakan, Kabupaten Gorontalo Utara terus mengembangkan peternakan yang berbasis kerakyatan yang diintervensi melalui kebijakan diantaranya pemberian bantuan sapi berkualitas bagi masyarakat yang pada tahun 2009 lalu mencapai 462 ekor, pemberian HMT, pembuatan kandang dan peningkatan sarana peternakan dan peningkatan produksi hasil ternak melalui teknologi Inseminasi Buatan (IB). Untuk tahun 2009 saja, anggaran yang dikucurkan Pemerintah Daerah bagi pengembangan peternakan untuk 12 kelompok ternak di 15 desa senilai Rp. 1.813 Milyar.

Demikian juga dengan sektor Pariwisata, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara telah melahirkan hasil yang brilian yang notabene sejajar dengan Kabupaten lainnya. Keberhasilan yang diukur dari beberapa kinerja termasuk potensi pariwisata yang menjadi aset paling mahal di Gorontalo Utara ternyata mendapat jempol dari daerah lain yang memelihara secara langsung proses pengembangan potensi yang selama ini terkubur sebelum Kabupaten Gorontalo Utara dibentuk.

Pulau Saronde yang sebelumnya tidak nampak misalnya, kini menjadi pusat pariwisata yang paling dikenal di Gorontalo, begitu juga pantai Monano yang sebelumnya hanya merupakan lokasi biasa kini ‘disulap’ menjadi pantai pariwisata yang banyak mendatangkan pengunjung baik didalam daerah Gorontalo maupun dari luar daerah Gorontalo. Bahkan lebih dari itu, Konsorsium pengusaha pariwisata Singapura yang melakukan kunjungannya di daerah ini pada pertengahan tahun 2009 lalu pernah menyatakan minat untuk berinvestasi di bidang pariwisata di 3 pulau sekaligus yakni Pulau Saronde, Mohinggito serta Pulau Lampu.

Pemerintahan Rusli Habibie juga tidak hanya memfokuskan pada aspek pembenahan tempat wisata tapi juga mengembangkan adat-istiadat dan budaya leluhur Gorontalo sebagai salah satu asset daerah. Ritual mandi safar yang menjadi tradisi turun temurun di Kec. Atinggola misalnya oleh Pemerintah Daerah dikemas menjadi sebuah kegiatan dalambentuk festival yang mampu menarik minat para wisatawan dari luar daerah.

Di sektor pendidikan, Pemerintah Daerah terus melakukan berbagai program dan terobosan bagi peningkatan SDM. Tidak heran jika dalam setahun lebih terakhir pendidikan terus menunjukkan geliat dan dinamika yang menggembirakan. Hal itu dapat dilihat dari upaya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru serta peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Terobosan Rusli Habibie ini bahkan diapreasiasi dan disambut positif Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Prof. Nelson Pomalingo, M.Pd. Pada salah satu kegiatan pendidikan di Provinsi Gorontalo, sosok Ketua PGRI Provinsi Gorontalo ini menuturkan bahwa Rusli Habibie merupakan Bupati yang sangat concern, berani, responsif dan memiliki konsep brilian membangun SDM di daerahnya.

Penuturan Guru besar UNG ini cukup beralasan karena belum lama menjabat sebagai Bupati, Rusli Habibie dan Wakil Bupati Indra Yasin telah merealisasikan bantuan Motor MegaPRO untuk seluruh Kepala SD, SMP, SMA, dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan, serta Bus sekolah bagi anak didik, mengalokasikan anggaran pendidikan yang mencapai 28 persen tahun 2008-2009, meningkatkan tingkat kesejahteraan tenaga Guru Tidak Tetap (GTT) dari Rp. 200 ribu per bulan menjadi Rp. 600 ribu per bulan, mengembangkan pendidikan berbasis entrepreneur, program pemerataan dan distribusi guru, program peningkatan kualitas dan kualifikasi guru dengan merealisasikan beasiswa untuk guru agar bisa mengikuti pendidikan ke jenjang D3, S1 dan S2 sebanyak 416 orang, pemberian tunjangan guru terpencil dan daerah khusus sebanyak 120 orang, meningkatkan akses dan perluasan pendidikan dengan menyediakan beasiswa untuk siswa berpotensi, Tahun 2010 Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran Rp.1 milyar lebih untuk beasiswa ke perguruan tinggi lokal dan luar daerah, diantaranya ke UNG, UG, Politekes, Fakultas Kedokteran UNG, beasiswa ke STKS dan masih banyak lagi. Selain itu, Pemerintah Daerah juga mengembangkan pendidikan berbasis teknologi tingkat tinggi (ICT), membangun dan merehabilitasi gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan sarana pendidikan lainnya.

Tidak hanya itu saja, kepeduliannya terhadap budaya dan adat Gorontalo juga tidak diragukan. Belum lama ini misalnya, Rusli Habibie menekankan kepada setiap guru untuk menggunakan bahasa Gorontalo di lingkungan sekolah sebagai salah satu upaya menyelematkan bahasa leluhur dari kepunahan. (AM))

KTP, Kartu Keluarga dan Layanan Kesehatan Gratis




Pemerintahan Rusli Habibie dan Indra Yasin selama 15 bulan terakhir ini terus menggulirkan berbagai program konkrit bagi seluruh rakyatnya. Dari sekian banyaknya kebijakan yang diperuntukkan bagi masyarakat, salah satu kebijakan yang paling menggembirakan bagi rakyat Gorut adalah pelayanan KTP Gratis , Kartu Keluarga Gratis dan pelayanan kesehatan Gratis bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali yang diberlakukan mulai tahun 2010 ini.

Jika pada tahun lalu, sebanyak 33 ribu rakyat Gorut mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Rumah Sakit secara Gratis melalui program Jaminan Asuransi Kesehatan Daerah (Jamkesda), maka mulai tahun 2010 ini, seluruh rakyat Gorut sudah dapat memperoleh fasilitas layanan kesehatan secara Gratis di Puskesmas-pukesmas yang bertebaran di Kabupaten Gorut. Hal ini menjadi kenyataan dan bisa diwujudkan karena tahun ini juga Pemerintah Daerah telah menambah alokasi dana untuk layanan kesehatan Gratis senilai Rp 1, 4 milyar.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga telah memfasilitas seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Gorut dengan berbagai sentuhan program melalui penyediaan tenaga Dokter, Perawat, Bidan Desa dan kenderaan operasional di setiap puskesmas. Yang lebih menggembirakan lagi Puskesmas Kwandang saat ini telah menjadi “Medical Centre” maupun Puskesmas rujukan yang didukung oleh tenaga dokter dan perawat yang memadai. Melalui program kesehatan ini Bupati Rusli mengharapkan agar masyarakat tidak perlu khawatir berobat atau memeriksakan kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit terdekat karena pemerintah telah memberikan layanan kesehatan Gratis untuk rakyatnya. (AM)

Insentif Aparat Desa Tertinggi di Gorontalo



Berkarya Nyata dan bukan Berkarya Kata” yang menjadi moto Pemerintahan Rusli Habibie dan Indra Yasin nampaknya terus dimanifestasikan secara konkrit dalam membangun Kabupaten Gorontalo Utara.

Salah satu buktinya, terhitung mulai Januari 2010 Pemerintah Daerah kembali menaikkan tunjangan atau insentif bagi 1.700 aparat Desa se Kabupaten Gorontalo Utara dari 20 persen hingga 33 persen. Dengan kenaikan insentif tersebut, maka Kepala Desa di Kabupaten Gorut menerima tunjangan Rp. 1 juta perbulan.

Tidak hanya itu saja, jika selama ini insentif para aparat desa diterimakan 3 bulan sekali, maka mulai April 2010 dan seterusnya akan diserahkan setiap tanggal 1 bulan berjalan.

Tingkat kesejahteraan aparatur desa selama ini terus menjadi pusat perhatian Pemerintah Daerah untuk mendorong kinerja aparat desa guna memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat.

Tidak berhenti sampai disitu saja, untuk mendorong kinerja Kepala Desa , Pemerintahan Rusli Habibie juga telah merealisasikan bantuan kenderaan roda dua kepada seluruh Kepala Desa yang ada di daerah ini, mengikutsertakan Kepala Desa untuk kegiatan studi banding dan pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa dan program lainnya yang bersentuhan dengan pemberdayaan masyarakat desa. (AM)

Daerah Sadar HAM



Sebuah kebanggaan, dari 500-an kabupaten dan Kota di Indonesia, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) ditetapkan sebagai daerah sadar HAM oleh Kementrian Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkum dan HAM) RI.

Ditetapkannya Gorontalo Utara sebagai daerah sadar HAM tak terlepas dari program pemerintah daerah dibawah kendali Bupati Rusli Habibie dan Wabub Indra Yasin, yang telah mengakomodir hak-hak asasi masyarakat yang dikemas dalam Program Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat (Gerbang Emas) yang telah berhasil mewujudkan suatu tatanan pemerintahan yang baik dan mampu memenuhi perlindungan dan pemenuhan hak-hak warga sesuai amanah Undang-undang Dasar 1945, sedikitnya ada 10 indikator pemenuhan terhadap HAM yang berhasil diwujudkan pemerintahan Rusli Habibie yakni perencanaan pembangunan telah mampu mewujudkan peningkatan taraf hidup masyarakat, khususnya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, pembangunan Rumah layak huni (Mahyani) bagi warga miskin, Program KTP dan Kartu Keluarga Gratis, Program Jamkesda dan pengobatan gratis disetiap desa hingga ke pelosok yang menyentuh lapisan masyarakat miskin, program pembukaan akses jalan yang memberi peluang bagi rakyat untuk berusaha, memberikan beasiswa bagi guru dan siswa-calon mahasiswa dengan menggunakan dana APBD hingga menjadi sarjana. Tahun 2010 ini saja misalnya Pemerintah merogoh kocek APBD senilai Rp. 1,4 milyar lebih untuk beasiswa yang diberikan kepada generasi muda Gorut mengikuti pendidikan di berbagai perguruan Tinggi di Gorontalo termasuk di Fakultas Kedokteran UNG yang tahun ini mulai menerima mahasiswa baru. Keseluruhan Program-program yang bersumber dari nilai-nilai Gerbang Emas inilah yang menghantarkan Kabupaten Gorontalo Utara mendapat penghargaan dari Kementrian Depkum dan HAM RI sebagai daerah sadar hukum.

PROGRAM BEDAH KAMPUNG



Satu lagi program kerakyatan berhasil diperoleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gorut dari Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) RI, Suharso Monoarfa. Yaitu Program Bedah kampung, yang akan direalisasikan pada 2010 ini. Program Bedah kampung ini dianggarkan melalui APBN Kementrian Perumahan Rakyat sebesar Rp 2,850 Miliar, dengan tujuan utnuk menciptakan kawasan pemukiman yang baik serta fasilitas yang lengkap. Dari total anggaran Rp 2,850 Miliar tersebut akan diperuntukkan pada beberapa bagian pembangunan dalam program bedah kampung tersebut. Diantaranya, pembangunan sarana umum dan perbaikan rumah warga sebanyak 200 unit dengan anggaran Rp 1,6 Miliar, peningkatan kualitas 100 rumah dianggarkan Rp 500 juta, pembangunan rumah baru 50 buah Rp 500 Juta, rumah nelayan 25 unit Rp 250 juta.

Program Bedah Kampung ini dimaksudkan untuk membangun sebuah kawasan desa yang dulunya dalam kondisi kurang layak, menjadi kawasan pemukiman yang bagus serta dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur kebutuhan masyarakat. Program bedah kampung ini akan diarahkan di dua desa di Gorontalo Utara. Yakni, Desa Windu Kecamatan Biau dan Desa Dumolodo Kecamatan Gentuma Raya. Pasalnya, Pemerintah daerah menilai kedua desa ini masih sangat terbelakang, kondisi cukup memprihatinkan serta fasilitas penunjang aktivitas masyarakat juga sangat minim.
Dalam program ini, selain akan dibangun sejumlah rumah berikut perbaikan rumah warga juga membangun sanitasi, WC umum serta fasilitas lainnya, sehingga benar-benar desa ini akan menjadi kawasan yang indah, sehat dan berwarna. Bantuan dari kementrian Perumahan Rakyat ini berhasil dilobi dari Menpera RI tak terlepas dari kerjasama antar semua pihak serta terjalinnya koordinasi aktif dengan semua instansi di daerah. Utamanya, Bupati Rusli Habibie yang tak pernah merasa lelah untuk melobi anggaran di pusat, semata demi kebutuhan dan kepentingan masyarakat Gorontalo Utara.

Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, Kemiskinan dan Pengangguran Berkurang


Upaya pemerintahan Rusli Habibie dan Indra Yasin hanya dalam rentang 15 bulan memimpin daerah ini, hasilnya sudah dapat dilihat dan dirasakan dampaknya bagi masyarakat. Indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi dari tahun 2007 yang hanya 7,21 persen, tahun 2008 meningkat menjadi 7,21 persen dan tahun 2009 menjadi 7,52 persen.

Angka Kemiskinan tahun 2007 mencapai 49, 21 dari total jumlah penduduk yang mencapai 100, 904 jiwa berkurang menjadi 33, 19 persen dan tahun 2009 angka kemiskinan menurun menjadi 27,19 persen.

Jumlah Rumah Tangga (RT) miskin menurut Pendataan Sosial Ekonomi (PSE) yang pada tahun 2008 mencapai 11.778 RT, tahun 2009 menurun menjadi 7.644 RT. Demikian juga dengan angka pengangguran yang terus menurun. Tahun 2008 saja jumlah angkatan kerja di daerah ini mencapai 44.777 yang masih menganggur hanya kisaran jumlah 3.002 orang. (***)

KABUPATEN GORONTALO UTARA





VISI
Gorontalo Utara Sebagai Kekuatan Perekonomian Di Pantai Utara Laut Sulawesi

Misi

Mengedepankan Potensi Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Gorontalo Utara
Menurunkan Angka Kemiskinan, Pengangguran dan Ketertinggalan
Mengembangkan sistem perekonomian yang tangguh berbasis kerakyatan (Gerbang Emas, Gerakan Pembangunan Eknomi Masyarakat)
Mengembangkan Nilai-nilai Religi dalam konteks keberagaman adapt/istiadat/nilai-nilai budaya
Menciptakan jejaring kerjasma eknomi dengan menjadikan Gorontalo Utara Sebagai Daerah Lintas pengembangan perkonomian segitiga emas.


DATA PRIBADI BUPATI KABUPATEN GORUT

Nama : Drs. Hi. Rusli Habibie :

Tempat Tanggal Lahir : Gorontalo, 06 Juni 1963
Agama : Islam
Nama Orang Tua : H. Hamzah Habibie – Hj. Marie Sidiki
Nama Isteri : Dra. Hj. Idah Syahidah Rusli Habibie,
Hj. Merry Kartika Koniyo, S.Sos
Anak-anak : Mohamad Alham Prasogo Habibie
Sitti Maharani Habibie
Mohamad Zainal Hamzah Habibie
Siti Rahmah Khirana Habibie

Riwayat Pekerjaan : Karyawan PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)
Bandung(1992-1998), Direktur Utama PT. Cahaya Mandiri
Persada (1999-Sept. 2008), Bupati Gorontalo Utara
(Periode 2008-2013)

Pengalaman Organisasi :

- Ketua HPMIG Bandung Jawa Barat (1988-1991),
- Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat
- Ketua Umum KNPI Provinsi Gorontalo (2001-2004
- Ketua Umum AKAINDO Provinsi Gorontalo
- Ketua KADINDA Provinsi Gorontalo (2003-2008)
- Ketua Umum Ketua Umum BPD GAPENSI Provinsi Gorontalo (2007-2010)
- Wakil Ketua Bidang Usaha Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Gorontalo
(2007-2012)
- Wakil Ketua Pengda PSSI Provinsi Gorontalo 2008-2012)
- Wakil Ketua Himpunan Saudagar Gorontalo (HSG)
- Wakil Ketua Pengda PSSI Provinsi Gorontalo 2008-2012),
- Bendahara SOKSI Provinsi Gorontalo
- Bendahara DPD I Golkar Provinsi Gorontalo (2001-2008)
- Wakil Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo (2008-2009)
- Ketua Umum DPD I Golkar Provinsi Gorontalo (2009-sekarang)

GALERI SEKDA KAB. GORUT Ir. ISMAIL PATAMANI





GALERI WAKIL BUPATI GORUT INDRA YASIN, SH, MH,2




GALERI WAKIL BUPATI GORUT INDRA YASIN, SH, MH



GALERI KEGIATAN BUPATI RH 17



GALERI KEGIATAN BUPATI RH 16



GALERI KEGIATAN BUPATI RH 15



GALERI KEGIATAN BUPATI RH 14



GALERI KEGIATAN BUPATI RH 13



GALERI KEGIATAN BUPATI RH 12



GALERI KEGIATAN BUPATI RH 11



GALERI KEGIATAN BUPATI RH 10