Jumat, 18 Juni 2010

Menyongsong Gorontalo Maju Dengan “Habibienomics”



Oleh :
Ali Mobiliu, Warga Kota Gorontalo

Berbagai ide dan gagasan Rusli Habibie membangun Gorontalo merupakan ruh dan spirit untuk meraih lompatan-lompatan kemajuan Gorontalo kedepan melalui konsep “Habibienomics. Habibie berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah mengandung arti kekasih. Dalam perspektif Islam, Umat Manusia dianjurkan beribadah dan bermuamalah agar meraih predikat Habibullah (Kekasih Allah). Dengan demikian, Habibienomics mengandung filosofi sebagai konsep ekonomi yang memiliki ruh menjunjung tinggi nilai-nilai Illahiah guna mewujudkan tatanan masyarakat Gorontalo yang adil, sejahtera, beradab, diridhai dan diberkahi.


Mengamati Kondisi Ekonomi Provinsi Gorontalo pasca Fadel Muhammad saat ini yang kian menurun, dimana angka kemiskinan yang terus meningkat, angka pengangguran yang terus membengkak, daya beli mayarakat yang kian merosot, pembangunan infrastruktur yang tidak signifikan, program unggulan yang berjalan di tempat, maka moment Pilgub pada akhir tahun 2011 mendatang merupakan saat yang tepat untuk melakukan perubahan kepemimpinan di Provinsi Gorontalo.
Dari berbagai pengamatan, analisa dan kajian ekonom lokal Gorontalo di peroleh kesimpulan bahwa pasca Fadel Muhammad, ekonomi Gorontalo mengalami penurunan yang sangat merosot. Seperti yang pernah dirilis salah satu media lokal beberapa waktu lalu bahwa Gorontalo saat ini merupakan Provinsi termiskin di Sulawesi. Hal ini diperkuat lagi oleh pernyataan Direktur Bank Indonesia di Gorontalo yang juga mengakui bahwa Ekonomi Gorontalo dalam satu tahun terakhir ini menurun drastis. Masyarakat di semua tingkatan banyak yang terpaksa harus melakukan penarikan uang tabungan mereka di perbankan karena sumber-sumber pendapatan menurun. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan, masyarakat Gorontalo harus bangkit dengan mencari dan memberi amanah kepada sosok Gubernur alternatif yang mumpuni dan memiliki konsep pembangunan yang jelas.
Kepemimpinan yang dibutuhkan Gorontalo adalah pemimpin yang kaya ide, gagasan dan memiliki konsep membangun Gorontalo yang bermartabat, memiliki inovasi, memiliki jaringan ke elit pengambil kebijakan di tingkat pusat, jujur, amanah dan mampu berkarya nyata dan bukan berkarya kata.
Kriteria Gubernur yang dibutuhkan tersebut diatas sejauh ini baru nampak dari sosok Drs. H. Rusli Habibie yang juga Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo yang berani tampil mengungkap berbagai kiat, strategi dan konsepnya membangun Gorontalo kedepan. Tidak berlebihan jika berbagai ide dan gagasan Rusli Habibie membangun Gorontalo yang maju tersebut sebagai sebuah konsep “Habibienomics”.
Konsep Habibienomics merupakan sebuah strategi jitu yang telah secara vulgar diungkap dan bakal direalisasikan secara sungguh-sungguh oleh sosok Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo ini jika dipercaya oleh rakyat menjadi orang nomor satu di daerah ini.
Konsep Habibienomics sejauh ini sangat relevan mengingat kondisi Gorontalo yang memiliki potensi melimpah yang pada era kepemimpinan Fadel Muhammad dikenal sebagai The Hidden Paradise. Dalam kondisi seperti ini Provinsi Gorontalo dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang masih membutuhkan intervensi modal dan arus investasi yang sangat besar dari luar Gorontalo untuk menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan segala potensi yang ada bagi kemaslahatan masyarakat.
Disisi lain keberanian Rusli Habibie yang jauh-jauh hari sudah menyatakan maju pada pertarungan Pilgub mendatang mengindikasikan bahwa sosok ini benar - benar merupakan politisi yang memiliki karakter sebagai petarung sejati. Tipe pemimpin dan politisi seperti inilah yang sebenarnya dibutuhkan Gorontalo yakni berani, jujur dan memiliki karakteristik sebagai pemimpin yang elegan.
Hal ini berbeda dengan pemimpin yang “malu-malu Kucing”, tipe pemimpin seperti ini memiliki karakter yang beresiko. Di kalangan anak muda, tipe seperti ini dikenal sebagai “Jaim” jaga image karena ada faktor lain, tapi jika faktor lain itu enyah dihadapannya, ia tampil seperti kuda liar, milik orang lain pun di-embat.
Secara psikologis, sikap berani pertanda mampu. Dalam konteks ini, tokoh yang tidak berani secara vulgar menyatakan maju pada pilgub pertanda “tidak mampu”. Tipe politisi yang tidak mampu, malu-malu, diam dan jaim namun tetap memiliki niat untuk maju pertanda ambisius.
Tidak heran jika Rusli Habibie saat ini boleh disebut merupakan tokoh fenomenal menjelang Pilgub 2011. Hal ini terjadi, karena ia merupakan satu-satunya tokoh yang tidak hanya berani tapi juga sudah mulai memunculkan berbagai ide, konsep dan kiat-kiat membangun Gorontalo yang maju dan sejahtera. Rusli Habibie misalnya sudah menggagas pembangunan Bendungan Raksasa Dumbaya Bulan yang mampu mengairi sawah dari Bone Bolango hingga Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo, ia juga sudah mewacanakan bagaimana menyelamatkan danau Limboto dan menyulap danau legendaris tersebut agar memiliki nilai tambah (value added) bagi masyarakat, Rusli Habibie juga sudah menggagas bagaimana menggerakkan roda ekonomi masyarakat melalui konsep pembangunan yang bersinergi, relevan dan partispatif, ia pun telah mulai merintis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga puluhan tahun lamanya. Juga, jebolan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung ini pada realitasnya telah mampu meyakinkan pemerintah pusat mewujudkan pembangunan akses jalan Tolinggula-Marisa Kabupaten Pohuwato, Rusli Habibie juga sudah memaparkan bagaimana pengembangan potensi kawasan kedepan meliputi sektor industri, pertanian, perkebunan, pendidikan, pariwisata, kebudayaan. Bupati Gorontalo Utara ini juga sudah menggagas bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi Gorontalo, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata dan berkeadilan. Rusli Habibie juga ternyata telah memiliki konsep yang jelas untuk memberdayakan potensi SDM, pembenahan sistem birokrasi dan pelayanan aparat pemerintah bagi tumbuhnya angka partisipasi masyarakat. Rusli Habibie juga sudah memaparkan strategi pengembangan potensi ekonomi regional untuk kemajuan Gorontalo, Rusli Habibie juga sudah mengumbar secara jelas bagaimana meningkatkan derajat ekonomi masyarakat, mencipatakan kesempatan berusaha bagi masyarakat.
Berbagai ide dan gagasan Rusli Habibie membangun Gorontalo merupakan ruh dan spirit untuk meraih lompatan-lompatan kemajuan Gorontalo kedepan melalui konsep “Habibienomic”. Jika konsep dan strategi Habibienomics ini terwujud maka masyarakat Gorontalo dalam lima tahun kedepan tidak perlu Gusar karena diyakni akan meraih optimisme dan masa depan yang penuh berkah.
Habibie berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah mengandung arti kekasih. Tidak heran jika dalam perspektif Islam Umat Manusia harus meraih predikat Habibullah (Kekasih Allah). Dalam konteks ini Habibienomics mengandung filosofi sebagai konsep ekonomi yang memiliki ruh keadilan, kedamaian, jujur, amanah dan menjunjung tinggi nilai-nilai Illahiah sehingga tatanan masyarakat Gorontalo kedepan mencerminkan sebagai umat yang terkasih dan diberkahi. Pendekatan secara harfiah ini penting sebagai identifikasi dan penamaan konsep membangun Gorontalo versi Rusli Habibie. Bagaimanapun nama adalah doa. Insya Allah. (AM)