Selasa, 30 Maret 2010

AW Thalib Kagum Perkembangan Gorut


Puji Kepemimpinan RH Yang Sarat Inovasi


GORUT (SP) Anggota DPR RI dari Gorontalo AW Thalib memuji gebrakan Bupati Bupati Gorontalo Utara Rusli Habibie yang mampu menggenjot pembangunan dan optimisme masyarakat di daerah paling bungsu Provinsi Gorontalo ini.

Dalam pertemuannya dengan Bupati Rusli Habibie Selasa (30/3) kemarin di ruang kerja Kantor Bupati, AW Thalib mengatakan kekagumannya terhadap kemajuan yang diraih Kabupaten Gorontalo Utara saat ini.

Menurut anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan ini, dalam masa kepemimpinannya yang sangat singkat yakni baru 15 bulan, Rusli Habibie dan jajaran pemerintah Daerah mampu berbuat yang terbaik bagi rakyatnya.

Hal ini ungkap mantan Sekda Kota Gorontalo ini patut diapresiasi oleh seluruh masyarakat bahwa performance Bupati Gorut dalam memimpin daerah sangat bagus dan sarat inovasi sehingga diharapkan menjadi sumber inspirasi dan referensi bagi daerah lainnya untuk berbuat yang terbaik bagi daerah dan rakyatnya.

Menyikapi pujian ini, Bupati Rusli Habibie dengan rendah hati menimpali bahwa apa yang selama ini telah diperbuatnya merupakan komitmennnya untuk membawa Gorontalo Utara ke arah yang lebih maju. Dikatakannya , kemajuan yang telah dicapai selama ini kedepan masih harus lebih dipacu dan ditingkatkan lagi, karena masih banyak yang harus diperjuangkan dan diperbuat terutama pembangunan infrastruktur guna menunjang terwujudnya kesejahteraan rakyat.

Pertemuan yang berlangsung akrab dan penuh kekeluargaan ini juga diselingi dengan pembicaraan mengenai masa depan Gorontalo termasuk didalamnya agenda pemilukada di 3 Kabupaten dan masalah krusial lainnya di daerah ini. (AM)

Jumat, 19 Maret 2010

Bupati Rusli Lakukan Pertemuan Dengan Wakil Menteri Pertanian RI






GORUT (SP) Dalam waktu dekat ini Wakil Menteri Pertanian RI bakal melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gorontalo Utara guna melakukan panen raya di daerah ini.

Kepastian kunjungan Wakil Menteri Pertanian ke daerah paling bungsu di Provinsi Gorontalo ini diperoleh setelah Bupati Rusli Habibie melakukan pertemuan dengan Wamenper Jum’at (19/3) kemarin.

Dihadapan Menteri Bupati Rusli Habibie memaparkan perkembangan sektor pertanian di Kabupaten Gorut yang selama ini terus ia pacu pembangunannya.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Pertanian merespon positif berbagai kebijakan Pemerintahan Bupati Rusli Habibie dan sebagai bentuk apresiasinya tersebut Menteri Pertanian menyatakan siap berkunjung ke Gorontalo Utara untuk melakukan panen raya sekaligus melakukan silaturahim dengan para petani di daerah ini. (SP-13)

Jumat, 12 Maret 2010

Manuver Gusnar Menggelikan, Lupa Suara Golkar Suara Rakyat

Oleh : Ali Mobiliu

Performance Gusnar Ismail sebagai Gubernur apalagi terkait PAW Wagub sungguh menggelikan, disatu sisi sang Gubernur tidak membuka ke tataran publik tentang kriteria calon Wagub yang diinginkannya, tapi dipihak lain, ternyata ia diam-diam menghendaki lebih dari 2 calon melalui lobi di tingkat DPP Golkar. Yang lebih mengagetkan lagi, Gusnar malah bereaksi keras terhadap DPRD Provinsi Gorontalo yang menudingnya sengaja mengulur-ngulur waktu tentang PAW Wagub.

Tudingan tersebut akhirnya memaksa Gusnar Ismail Selasa (9/3) lalu mengumpulkan wartawan dan dengan tegas,lugas dan sedikit geram membantah tudingan tersebut.

Dihadapan wartawan, Gusnar Ismail dengan tegas mengatakan, tidak ada alasan baginya untuk mengulur-ngulur waktu soal PAW Wagub. Dijelaskannya, ia belum memasukkan 2 nama calon Wagub yang diusulkan DPD I Golkar Provinsi karena ia mengaku telah berkonsultasi dengan Theo Sambuaga Wakil Ketua DPP Golkar di sebuah hotel di Jakarta. Theo Sambuaga, ungkap Gusnar Ismail kala itu menyarankan agar ia kembali menyurati DPP Golkar yang isinya bermohon agar DPP merekomendikasikan nama Cawagub lebih dari 2 orang.. Hal inilah yang membuatnya belum memasukkan 2 nama calon Wagub ke DPRD Provinsi Gorontalo karena masih harus menunggu jawaban surat yang diajukannya ke DPP Golkar.

Jika alasan Gusnar Ismail bahwa sebagai “pemakai” Wakil Gubernur sehingga berhak mengusulkan kriteria atau nama Cawagub yang mendampinginya, maka semestinya sejak awal ia sudah harus melakukan pendekatan dengan pihak DPD I Golkar atau DPP Golkar agar sosok Cawagub yang diusulkan DPD I Golkar ke DPP lebih dari 2 orang yang sesuai atau mendekati kriteria figure yang dikehendakinya. Atau paling tidak ia mengkomunikasikan tentang kriteria cawagub yang diinginkannya tersebut kepada masyarakat sejak jauh-jauh hari agar pengambil kebijakan di Golkar memiliki acuan yang jelas tentang figure yang diiginkan oleh rakyat yang sesungguhnya, bukan malah diam-diam berjuang sendiri di DPP Golkar,

Sikap Gusnar yang terkesan diam dengan calon PAW Wagub dan enggan menjalin komunikasi politik dengan kekuatan politik yang ada di daerah ini memunculkan indikasi yang sangat kuat bahwa Gusnar Ismail dalam moment PAW Wagub mencoba memainkan manuver politik lagi yang ternyata mudah tercium oleh masyarakat awam sekalipun. Bahkan boleh dikatakan Gusnar kurang tanggap bahkan telah gagal membaca realitas politik yang ada di daerah maupun di pusat.

Ketidakpuasan Gusnar terhadap 2 nama yang ditetapkan DPD I Golkar Provinsi Gorontalo menjadi Cawagub mengindikasikan pula bahwa Gusnar lupa bahwa suara Golkar adalah suara rakyat. Hal ini harus diakui karena dalam tataran realitas politik, Golkar merupakan mayoritas di daerah ini.

Hal ini bisa juga menggambarkan bahwa Gusnar Ismail telah terobsesi oleh Pilgub 2011 sehingga enggan menjalin komunikasi politik dengan elit-elit politik yang berpeluang menjadi rivalnya pada Pilgub 2011.

Jika demikian kondisinya, maka dalam dua tahun kedepan, Gorontalo akan mengalami kesulitan atau paling tidak sulit mencapai peningkatan di berbagai sektor, karena seluruh program yang membutuhkan penanganan lintas sektoral, lintas koordinasi tehadang oleh kepentingan politik sesaat. .

Dengan pemahaman ini maka bantahan Gusnar Ismail apapun alasannya sulit diterima bahkan oleh rakyat yang awam politik sekalipun. Sebagai seorang Pemimpin, Gusnar Ismail semestinya tidak menonjolkan diri “sebagai pemakai” Wakil Gubernur” melainkan menyadari realitas politik dimana Golkar sebagai mayoritas di daerah ini.

Dengan uraian ini, maka tudingan DPRD Gorontalo terhadap Gusnar Ismail yang coba mengulur-ngulur waktu soal Cawagub ini masih tetap diakui sebagai tudingan yang mendasar karena jawaban Gusnar Ismail terhadap tudingan itu justru kian menguatkan kebenaran terhadap semua tudingan itu.

Pengurus DPD I Golkar dalam hal ini tidak bisa diam, harus segera bertindak dengan melakukan kembali lobi-lobi politik agar manuver menggagalkan PAW Wagub ini tidak terjadi demi masa depan Gorontalo.(***)

Gusnar Lupa Suara Golkar, Suara Rakyat

Oleh : Ali Mobiliu

Performance Gusnar Ismail sebagai Gubernur apalagi terkait PAW Wagub sungguh menggelikan, disatu sisi sang Gubernur tidak membuka ke tataran publik tentang kriteria calon Wagub yang diinginkannya, tapi dipihak lain, ternyata ia diam-diam menghendaki lebih dari 2 calon melalui lobi di tingkat DPP Golkar. Yang lebih mengagetkan lagi, Gusnar malah bereaksi keras terhadap DPRD Provinsi Gorontalo yang menudingnya sengaja mengulur-ngulur waktu tentang PAW Wagub.

Tudingan tersebut akhirnya memaksa Gusnar Ismail Selasa (9/3) lalu mengumpulkan wartawan dan dengan tegas,lugas dan sedikit geram membantah tudingan tersebut.

Dihadapan wartawan, Gusnar Ismail dengan tegas mengatakan, tidak ada alasan baginya untuk mengulur-ngulur waktu soal PAW Wagub. Dijelaskannya, ia belum memasukkan 2 nama calon Wagub yang diusulkan DPD I Golkar Provinsi karena ia mengaku telah berkonsultasi dengan Theo Sambuaga Wakil Ketua DPP Golkar di sebuah hotel di Jakarta. Theo Sambuaga, ungkap Gusnar Ismail kala itu menyarankan agar ia kembali menyurati DPP Golkar yang isinya bermohon agar DPP merekomendikasikan nama Cawagub lebih dari 2 orang.. Hal inilah yang membuatnya belum memasukkan 2 nama calon Wagub ke DPRD Provinsi Gorontalo karena masih harus menunggu jawaban surat yang diajukannya ke DPP Golkar.

Jika alasan Gusnar Ismail bahwa sebagai “pemakai” Wakil Gubernur sehingga berhak mengusulkan kriteria atau nama Cawagub yang mendampinginya, maka semestinya sejak awal ia sudah harus melakukan pendekatan dengan pihak DPD I Golkar atau DPP Golkar agar sosok Cawagub yang diusulkan DPD I Golkar ke DPP lebih dari 2 orang yang sesuai atau mendekati kriteria figure yang dikehendakinya. Atau paling tidak ia mengkomunikasikan tentang kriteria cawagub yang diinginkannya tersebut kepada masyarakat sejak jauh-jauh hari agar pengambil kebijakan di Golkar memiliki acuan yang jelas tentang figure yang diiginkan oleh rakyat yang sesungguhnya, bukan malah diam-diam berjuang sendiri di DPP Golkar,

Sikap Gusnar yang terkesan diam dengan calon PAW Wagub dan enggan menjalin komunikasi politik dengan kekuatan politik yang ada di daerah ini memunculkan indikasi yang sangat kuat bahwa Gusnar Ismail dalam moment PAW Wagub mencoba memainkan manuver politik lagi yang ternyata mudah tercium oleh masyarakat awam sekalipun. Bahkan boleh dikatakan Gusnar kurang tanggap bahkan telah gagal membaca realitas politik yang ada di daerah maupun di pusat.

Ketidakpuasan Gusnar terhadap 2 nama yang ditetapkan DPD I Golkar Provinsi Gorontalo menjadi Cawagub mengindikasikan pula bahwa Gusnar lupa bahwa suara Golkar adalah suara rakyat. Hal ini harus diakui karena dalam tataran realitas politik, Golkar merupakan mayoritas di daerah ini.

Hal ini bisa juga menggambarkan bahwa Gusnar Ismail telah terobsesi oleh Pilgub 2011 sehingga enggan menjalin komunikasi politik dengan elit-elit politik yang berpeluang menjadi rivalnya pada Pilgub 2011.

Jika demikian kondisinya, maka dalam dua tahun kedepan, Gorontalo akan mengalami kesulitan atau paling tidak sulit mencapai peningkatan di berbagai sektor, karena seluruh program yang membutuhkan penanganan lintas sektoral, lintas koordinasi tehadang oleh kepentingan politik sesaat. .

Dengan pemahaman ini maka bantahan Gusnar Ismail apapun alasannya sulit diterima bahkan oleh rakyat yang awam politik sekalipun. Sebagai seorang Pemimpin, Gusnar Ismail semestinya tidak menonjolkan diri “sebagai pemakai” Wakil Gubernur” melainkan menyadari realitas politik dimana Golkar sebagai mayoritas di daerah ini.

Dengan uraian ini, maka tudingan DPRD Gorontalo terhadap Gusnar Ismail yang coba mengulur-ngulur waktu soal Cawagub ini masih tetap diakui sebagai tudingan yang mendasar karena jawaban Gusnar Ismail terhadap tudingan itu justru kian menguatkan kebenaran terhadap semua tudingan itu.

Pengurus DPD I Golkar dalam hal ini tidak bisa diam, harus segera bertindak dengan melakukan kembali lobi-lobi politik agar manuver menggagalkan PAW Wagub ini tidak terjadi demi masa depan Gorontalo.(***)

Golkar Tarik Dukungannya Ke Gusnar Ismail

GORUT - DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo akhirnya menarik dukungannya terhadap Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail. Dengan penarikan dukungan tersebut, maka Partai Golkar akan mengkritisi setiap kebijakan yang diambil pemerintahan Gusnar sekaligus akan bersikap tegas terhadap setiap kesalahan yang dilakukan pemerintah.

Hal ini dikemukakan Ketua DPD I Golkar Rusli Habibie dalam konferensi Pers usai Sidang Pleno DPD I membahas persoalan PAW Wagub di Gedung DPD I Golkar.

Menurut Rusli Habibie, upaya ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan Gusnar Ismail yang tidak mampu meningkatkan perekonomian Gorontalo yang akhir-akhir ini mengalami kelesuan.

Selain itu, sikap ini juga dilatarbelakangi oleh sikap Gusnar Ismail yang menolak 2 nama yang diusulkan DPD I dan DPP Golkar yakni Rustam Akili dan Toni Uloli sebagai PAW Wagub.

Dihadapan wartawan, Rusli Habibie mengaku merasa prihatin dengan sikap Gusnar Ismail yang lupa diri terhadap jasa Golkar yang telah membesarkannya. Dijelaskannya, Gusnar Ismail menjadi Wakil Gubernur hingga menjadi Gubernur saat ini berkat jasa Golkar. Namun sayangnya saat ini Gusnar Ismail malah mengkhianati Golkar dengan menolak kader Golkar sebagai Wakil Gubernur. (AM)

Bupati RH Panen Raya Udang di Gentuma Raya

GORUT – Kabupaten Gorontalo Utara mulai tahun ini berhasil melakukan ekspor udang lobster ke beberapa Negara diantaranya ke Taiwan, Jepang dan Korea.

Lokasi pembudidayaan udang lobster tersebut berlokasi di Kecamatan Gentuma Raya yang diharapkan kedepan akan terus berproduksi untuk di ekspor ke Negara-negara yang membutuhkan pasokan udang lobster.

Dalam kunjungannya ke Gentuma Raya, Bupati Rusli melakukan panen raya udang lobster yang akan diekspor ke Jepang, Yaiwan dan Korea.

Diharapkannya, Gentuma Raya akan menjadi salah satu penghasil udang lobster dengan kualitas ekspor di Kabupaten Gorontalo Utara. Untuk itu Pemerintah Daerah ungkap Bupai Rusli akan terus mendorong pengembangan budidaya udang di wilayah ini. (AM)

Bupati Dorong Partisipasi Pengusaha Bangun Mahyani

GORUT – Dalam rangka mendorong partisipasi pengusaha untuk pembangunan di Kabupaten Gorontalo Utara, Bupati Rusli Habibie mewajibkan setiap pengusaha kontraktor yang mendapatkan proyek pemerintah menyisihkan sebagian kecil keuntungannya untuk menyumbangkan 1 unit rumah layak Huni (Mahyani) bagi warga miskin yang ada di daerah ini.

Hal ini terungkap dari pernyataan Bupati Rusli Habibie saat meletakkan batu pertama pembangunan Mahyani di Gentuma Raya.

Dalam pengarahannya, Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo ini mengatakan bahwa mulai tahun 2010 ini pihaknya mewajibkan setiap perusahaan kontraktor yang mendapatkan proyek untuk menyumbangkan atau membangun Mahyani dengan kelipatan Rp. 200 juta.

Bagi perusahaan yang mendapatkan proyek senilai Rp. 200 juta dapat membantu pembangunan 1 unit Mahyani, dan 2 unit mahyani untuk perusahaan yang memperoleh proyek senilai Rp. 400 juta dan 3 unit mahyani untuk perusahaan yang memperoleh proyek senilai Rp. 600 juta.

Upaya ini ungkap Rusli Habibie merupakan gagasan untuk mendorong partisipasi pengusaha agar perduli terhadap nasib rakyat miskin sekaligus sebagai terobosan mengurangi angka kemiskinan di daerah ini.

Dalam kunjungannya ke Gentuma Raya, Rusli Habibie juga menyerahkan honor bagi GTT di daerah ini sebagai bukti kepedulian dan komitmen daerah meningkatkan kesejahteraan guru abdi yang selama ini telah mengabdi bagi pendidikan. (AM)

Kamis, 11 Maret 2010

Prinsip Membangun Rusli Habibie, Sang Pencetus GERBANG EMAS, “Mendorong Pembangunan Infrastruktur, Tanpa Membebani Rakyat



GORUT – Prinsip pemerintahan Bupati Rusli Habibie dan Indra Yasin rupanya sangat unik dan berbeda jauh dengan prinsip maupun metode yang dianut oleh pemerintah daerah lainnya.

Hal ini terbukti dengan upaya Pemerintahan Rusli Habibie yang terus mendorong pembangunan infrastruktur melalui gebrakan semisal pembangunan jalan By Pass, perbaikan akses ruas jalan di semua kecamatan dan desa, pembangunan fasilitas perkantoran pemerintahan dan fasilitas kemasyarakatan, pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah, maupun alokasi bantuan bagi warga miskin dan masyarakat lainnya dibidang kesehatan, pendidikan, perikanan dan kegiatan social kemasyarakatan lainnya, namun semua itu tidak dilakukan dengan cara membebani rakyat Gorut.

Jika di daerah lain untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintahannya mengenakkan berbagai pajak dan retribusi daerah, sampai –sampai kucing dan sepeda kumbang warga pun dikenakkan retribusi, maka di Kabupaten Gorut hal itu tidak terjadi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya Perda tentang Retribusi yang dihapus dan dibatalkan selama setahun lebih Pemerintahan Rusli Habibie dan Indra Yasin.

Sebagai daerah yang baru dimekarkan, Kabupaten Gorontalo Utara diakui Bupati memang membutuhkan penanganan khusus terutama kebutuhan pembangunan infrastruktur yang sangat mendesak, namun untuk memenuhi kepentingan tersebut,Pemerintah Daerah memiliki alternatif pembangunan yang sangat elegan dan strategis melalui lobi-lobi tingkat tinggi di berbagai departemen di Jakarta, sembari mengembangkan potensi daerah dan kemandirian masyarakat.

Untuk mewujudkan dan meyakinkan hal itu di tingkat pusat, Pemerintahan Rusli Habibie menicptakan iklim pemerintahan yang “Kredible dan dapat dipercaya” sebagai modal untuk membangun.

Kepercayaan tersebut diantaranya dibangun dan dirintis melalui upaya menciptakan iklim pemerintahan yang bersih (Good Governance) bebas KKN, disiplin dan kinerja aparat yang tinggi serta dibarengi pula dengan berbagai terobosan maupun kebijakan yang prospektif, inovatif, kreatif dan produktif.

Hal ini didukung pula oleh gaya pemerintahan yang transparan, terbuka,elegan dan egaliter yang coba dibangun dan diimplementasikan dalam pemerintahan di Kabupaten Gorontalo Utara. (***)

Pemimpin Egaliter Itu Penting




Oleh : Ali Mobiliu



Bupati Rusli Habibie yang pernah meniti karir di PT Industri PesawatTerbang Nusantara (IPTN) Bandung dan pernah menjadi Ketua Himpunan PelajarMahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG) Bandung ternyata dalam perkembangannya termasuk sosok pemimpin yang egaliter.

Sebagai sosok yang telah ditempa oleh berbagai pengalaman dan pergulatannya di Kota besar semasa masih menjadi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) di Bandung maupun sebagai pejabat di Industri Pesawat Terbang di Bandung selama puluhan tahun dan kemudian menekuni dunia usaha di kampung halamannya di Gorontalo, Rusli Habibie mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang memiliki karakteristik sebagai pemimpin yang visioner dengan gebrakan-gebrakan yang jauh lebih realistis dan efektif dalam tataran implementasi. Apalagi setelah ia tampil menjadi seorang Bupati, maka variable-variabel yang memberi penguatan terhadap komitmen kepemimpinannya kian nampak.

Purdie E Chandra, seorang pengusaha yang juga pendiri Lembaga Pendidikan ternama Primagama dalam sebuah artikelnya berjudul “Cara Gila menjadi seorang pengusaha “ seperti yang dilansir kebunEmas.com menyebutkan, dalam pemerintahan dan dunia usaha, sikap egaliter itu sangat penting, yakni mengedepankan aspek humanis dan harmonis dalam komunikasi antara level struktural. Sikap egaliter ini menurut Purdhie E Chandra harus berawal dari seorang pemimpin yang kemudian akan menurun ke seluruh aparat dan bawahannya. Egaliter dalam pemerintahan sangat penting karena darinya seorang pemimpin mudah memahami kondisi ril masyarakat atau perusahaan yang dipimpinnya sehingga terbentuk sebuah komunikasi yang transparan dan jujur. Lebih jauh lagi, pemimpin yang egaliter akan melahirkan sebuah hubungan interpersonal dimana antara pimpinan dan staf tidak ada lagi jarak yang tajam, namun sikap saling menghormati tetap terjaga. Sikap egaliter ini juga dapat berdampak terhadap peningkatan “kecerdasan emosional” yang mampu menselaraskan diri dengan orang lain dan lingkungannya (harmonizing). Sikap egaliter menurut Purdhie E Sardi dengan demikian mampu menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat sehingga segala ide, pemikiran dan gagasan untuk sebuah perubahan kian baik yang pada akhirnya akan cenderung mengarahkan pada setiap pribadi menjadi kreatif, inovatif dan produktif. Sikap egaliter akan semakin dibutuhkan pada era millennium saat ini karena munculnya gejala hyper competition yakni suatu persaingan yang sangat ketat. Kondisi ini dalam perkembangannya kedepan menuntut sikap egalitarian ketimbang hubungan yang terlalu mengedepankan jarak atau gap antara pimpinan dan staf.

Dari gaya pemerintahannya selama ini, baik sebagai pengusaha, Bupati dan Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo ternyata Rusli Habibie termasuk sosok pemimpin yang egaliter yang salah satu indikatornya dapat dilihat dari gaya kepemimpinannya yang sering lupa dengan aturan protokoler yang sudah menjadi cirri khas yang menggejala di elit kekuasaan.(***)

Gorut Dinilai Alami Perkembangan Cukup Pesat, Bupati Rusli Dinilai Pemimpin Responsif





Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo memuji terobosan Bupati Rusli Habibie yang mampu membangun daerah yang dipimpinnya hingga memiliki perkembangan yang cukup pesat.

Hal itu dikatakan Nelson Pomalingo pada dialog interaktif Warung Kopi Minggu (7/3) pagi kemarin yang juga dihadiri Bupati Rusli Habibie..

Nelson menilai, Rusli Habibie termasuk pemimpin yang cepat dalam merespon berbagai peluang dan potensi yang bisa dikembangkan di daerahnya. Selain itu, Rusli Habibie juga dinilai termasuk pemimpin yang memiliki visi yang jauh kedepan terutama dalam mengembangkan potensi alam dan SDM.

Salah satu contoh terhadap hal itu menurut Nelson dapat dilihat dari respon yang diberikan Bupati Rusli Habibie terhadap pendirian Fakultas Kedokteran UNG. Ketua PGRI Provinsi Gorontalo ini mengatakan, Rusli Habibie merupakan Bupati yang pertama kali merespon pendirian Fakultas Kedokteran UNG dengan memberikan beasiswa kepada sejumlah calon mahasiswa yang akan mengikuti pendidikan di fakultas Kedokteran UNG hingga lulus.

Pujian Rektor UNG ini merupakan yang kesekian kalinya setelah melihat berbagai gebrakan Rusli Habibie selama setahun lebih pemerintahannya yang mampu memberikan yang terbaik bagi rakyatnya.

Selaku Ketua PGRI Provinsi Gorontalo, Nelson Pomalingo memuji langkah Bupati Rusli yang mampu menunjukkan keberpihakannya terhadap kemajuan pendidikan khususnya dalam meningkatkan profesionalisme, martabat dan kesejahteraan guru, misalnya dengan memberikan beasiswa S1 PGSD dan PAUD, pengadaan kenderaan dinas untuk Kepala Sekolah dan Pengawas, peningkatan tunjangan Guru Tidak Tetap (GTT) dan tunjangan guru terpencil, program pemerataan serta berbagai kebijakan pendidikan lainnya.

Pada kegiatan yang disiarkan langsung oleh RRI Gorontalo tersebut, Nelson Pomalingo mengatakan, jika Kabupaten Gorontalo kelak akan menjadi Kota Pendidikan dengan hadirnya beberapa Perguruan Tinggi, Kabupaten Pohuwato dengan lumbung pertaniannya, maka Kabupaten Gorontalo Utara bisa saja menjadi daerah Industri karena berbagai potensi yang dimilikinya. Apalagi dengan performance Bupati Gorut yang pengusaha, maka upaya ke arah itu sebenarnya sudah cukup menjadi bekal mewujudkan Kabupaten Gorut sebagai kawasan Industri.

Menanggapi pujian deklarator Provinsi Gorontalo tersebut, Bupati Rusli Habibie yang juga Ketua DPD I Golkar juga sangat mengapresiasi berbagai terobosan Nelson Pomalingo selama memimpin UNG. Ia menilai, ditangan Nelson UNG mengalami perkembangan cukup pesat baik dilihat dari perkembangan kampus, peningkatan mutu dan kuantitas mahasiswa maupun dosen. Apalagi dengan hadirnya Fakultas Kedokteran di UNG menurut Rusli akan berdampak luas dan sangat prospektif bagi masa depan daerah ini. (SP-13)

PLTA Bakal Hadir Di Gorut




GORUT – Berbagai ide, gagasan, dan terobosan Bupati Rusli Habibie untuk membangun dan memajukan Gorut terus mengalir deras mengisi relung-relung harapan dan optimisme masyarakatnya.

Jika dalam satu tahun terakhir ini berbagai mega proyek tengah dan akan dibangun di Kabupaten Gorut, maka dalam waktu dekat ini Pemerintahan Rusli Habibie kembali menggebrak ide cemerlang membangun Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA) di Tolinggula dan Sumalata.

Di sela-sela sambutannya menyerahkan insentif bagi 1.700 aparat Desa Rabu (10/3) kemarin, Bupati Rusli Habibie mengatakan ide membangun PLTA di daerahnya telah ia sampaikan langsung ke pihak PLN Pusat dan direncanakan memasuki Minggu ke-3 Maret 2010 ini, pihaknya diundang PLN Pusat untuk mempresentasikan pembangunan PLTA di dua Kecamatan yang ada di Gorut.

Dengan apresiasi yang diberikan pihak PLN pusat tersebut, Rusli Habibie yakin, rencana Pembangunan PLTA ini akan terealisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Keyakinan ini ungkap Rusli Habibie didasarkan pada pertimbangan kondisi saat ini, dimana Provinsi Gorontalo secara keseluruhan masih mengalami krisis listrik yang tidak pernah berkesudahan. Selain itu, faktor lainnya yang ikut menunjang adalah potensi Kabupaten Gorontalo Utara untuk membangun PLTA sangat berlimpah disertai alas an bahwa dengan geliat dan dinamika Kabupaten Gorut yang sangat signifikan saat ini maka kedepan membutuhkan dukungan pasokan energi listrik yang tidak kecil.

Untuk merealisasikan pembangunan PLTA ini, pekan depan Bupati Gorontalo Utara akan bertolak ke Jakarta untuk menemui Direktur PLN pusat guna mempresentasikan proposal pembangunan PLTA yang telah digagas oleh pemerintahannya.

Dengan bakal hadirnya PLTA di Gorut kedepan, maka Kabupaten Gorontalo Utara kedepan akan menjadi daerah pemasok listrik di Provinsi Gorontalo dengan hadirnya PLTU di Anggrek, PLTA di Tolinggula atau Sumalata yang baru mulai dilobi pembangunannya, dan di dukung pula oleh pembangunan Pembangkit Listrik di Desa Buata Atinggola yang berkapasitas 1,8 MW.

Berbagai terobosan Bupati Rusli Habibie ini merupakan komitmennya yang tulus membangun Provinsi dari Pantai Utara Gorontalo. (AM)

Layanan Kesehatan dan KTP Gratis Untuk Seluruh Warga




GORUT – Pemerintahan Rusli Habibie dan Indra Yasin selama 15 bulan terakhir ini terus menggulirkan berbagai program konkrit bagi seluruh rakyatnya.

Dari sekian banyaknya kebijakan yang diperuntukkan bagi masyarakat, salah satu kebijakan yang paling menggembirakan bagi rakyat Gorut adalah pelayanan kesehatan Gratis bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali yang akan diwujudkan mulai tahun 2010 ini juga.

Jika pada tahun lalu, sebanyak 33 ribu rakyat Gorut mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Rumah Sakit secara Gratis melalui program Jaminan Asuransi Kesehatan Daerah (Jamkesda), maka mulai tahun 2010 ini, seluruh rakyat Gorut sudah dapat memperoleh fasilitas layanan kesehatan secara Gratis di Puskesmas-pukesmas yang bertebaran di Kabupaten Gorut.

Hal ini menjadi kenyataan dan bisa diwujudkan karena tahun ini juga Pemerintah Daerah telah menambah alokasi dana untuk layanan kesehatan Gratis senilai Rp 1, 4 milyar.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga telah memfasilitas seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Gorut dengan berbagai sentuhan program melalui penyediaan tenaga Dokter, Perawat, Bidan Desa dan kenderaan operasional di setiap puskesmas. Yang lebih menggembirakan lagi Puskesmas Kwandang saat ini telah menjadi “Medical Centre” maupun Puskesmas rujukan yang didukung oleh tenaga dokter dan perawat yang memadai.

Dalam sambutannya di hadapan aparat desa se Kabupaten Gorut di Markas Satrad Rabu (10/3) kemarin, Bupati Rusli Habibie menuturkan, masalah kesehatan merupakan bagian terpenting bagi sebuah daerah yang ingin maju dan berkembang.

Melalui program kesehatan ini Bupati Rusli mengharapkan agar masyarakat tidak perlu khawatir berobat atau memeriksakan kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit terdekat karena pemerintah telah memberikan layanan kesehatan Gratis untuk rakyatnya.

Sementara kepada tenaga Dokter, perawat dan bidang untuk memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat.

Tidak hanya layanan kesehatan yang digratiskan oleh Pemerintah Daerah, pengurusan KTP, Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga, mulai tahun juga ini akan digratiskan. (AM

Aparat Desa di Gorut Sudah Bisa Tersenyum Insentif Naik dan Dibayarkan Setiap Tanggal 1




GORUT - “Berkarya Nyata dan bukan Berkarya Kata” yang menjadi moto Pemerintahan Rusli Habibie dan Indra Yasin nampaknya terus dimanifestasikan secara konkrit dalam membangun Kabupaten Gorontalo Utara.

Salah satu buktinya, terhitung mulai Januari 2010 Pemerintah Daerah kembali menaikkan tunjangan atau insentif bagi 1.700 aparat Desa se Kabupaten Gorontalo Utara dari 20 persen hingga 33 persen. Dengan kenaikan insentif tersebut, maka Kepala Desa di Kabupaten Gorut misalnya menerima tunjangan Rp. 1 juta perbulan.

Tidak hanya itu saja, jika selama ini insentif para aparat desa diterimakan 3 bulan sekali, maka mulai April 2010 dan seterusnya akan diserahkan setiap tanggal 1 bulan berjalan.

Hal ini terungkap dari tatap muka Bupati Rusli Habibie dengan para aparat desa yang berlangsung di Markas Satrad Kwandang Rabu (10/3) kemarin. Pada kesempatan ini diserahkan pula insentif untuk 3 bulan terakhir yang secara simbolis diserahkan Bupati Rusli Habibie.

Dalam pengarahanya Bupati Rusli Habibie menegaskan, tingkat kesejahteraan aparatur desa selama ini terus menjadi pusat perhatian Pemerintah Daerah sebagai bukti komitmennya mendorong kinerja aparat desa guna memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat.

Kenaikan insentif bagi aparatur pemerintahan hingga tingkat Kepala Dusun kali ini ungkap Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo bukan merupakan yang terakhir kalinya karena tidak tertutup kemungkinan dimasa-masa mendatang insentif ini akan kembali ditingkatkan jumlahnya.

Namun demikian, Bupati Rusli menegaskan, kenaikan insentif ini harus pula dibarengi dengan peningkatan kinerja aparatur untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Diharapkannya Camat rajin dan tekun mengunjungi desa-desa, dan Kepala Desa rajin turun ke Dusun-dusun untuk menyelami keinginan, kebutuhan dan aspirasi masyarakat. (AM)

Senin, 01 Maret 2010

Rusli Habibie, Pencetus Gerbang Emas Yang Kian Berkibar

Oleh :
ALI MOBILIU

Nama Rusli Habibie di tataran politik di Gorontalo kian berkibar. Kiprahnya sebagai Ketua DPD I GolkarProvinsi Gorontalo sekaligus Bupati Gorontalo Utara (Gorut) tak bisa dibendung lagi oleh lawan-lawan politiknya. Tidak hanya itu saja, di tataran politik dan pengambil kebijakan di tingkat pusat pun nama Rusli Habibie kian dikenal luas bahkan kinerja pemerintahannya terus saja mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Berbagai apresiasi positif dari masyarakat dan pemerintah pusat tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi karena ide, gagasan dan terobosannya membangun Kabupaten Gorontalo Utara benar-benar menyentuh kepentingan dan azas keadilan yang secara konkrit dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Realitas ini tidak dapat dipungkiri jika melihat realitas dan indikator-indikator keberhasilan pemerintahannya bersama Wakil Bupati Indra Yasin selama setahun memimpin Gorontalo Utara.
Ikon Gerakan pembangunan Ekonomi Masyarakat (Gerbang Emas) yang ia cetuskan mengandung makna yang prospektif dan kaya filosofi yang secara langsung maupun tidak langsung akan mengantarkan Gorut pada optimisme akan masa depan yang cemerlang.
Melalui Gerbang Emasnya, Rusli Habibie bersama Indra Yasin terus mengukir prestasi,kinerja dan pengabdian yang tulus nan ikhlas. Di tangan kedua pemimpin ini, Gorut kian dinamis. Akses jalan sebagai wahana penting dalam menunjang kehidupan ekonomi rakyat terus dibenahi dan diperbaiki, mulai dari Atinggola, Sumalata, Tolinggula, Anggrek, Kwandang dan akses jalan lainnya yang saat ini sudah mulus dilalui kenderaan. Demikian pula halnya, dengan program pemekaran Kecamatan dan Desa terus saja dilakukan sebagai upaya meningkatkan layanan prima kepada masyarakat. Kinerja aparatur pemerintahan juga dibenahi dan doktrin-doktrin kerja keras, disiplin terus bergaung di kalangan aparatur pemerintahan. Mental malas dan hanya ingin dilayani yang sering melanda kalangan birokrat terus dilawan dengan berbagai kebijakan. Belum lagi program di bidang pendidikan, kebudayaan, kemasyarakatan, bidang pariwisata, pertanian, perikanan dan kelautan dan berbagai sektor pembangunan lainnya terus saja digenjot bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
Yang patut diapresiasi lagi adalah komitmen Rusli Habibie selama ini yang mengaku siap menjadi “pengemis” dengan melakukan lobi-lobi tingkat tinggi di Jakarta. Selama setahun pemerintahannya, Rusli Habibie terus bergerilya melakukan berbagai pendekatan dengan pejabat pengambil kebijakan di tingkat pusat guna mendatangkan dana segar bagi penguatan terhadap kebijakan pembangunan ekonomi masyarakat. Keseluruhan upaya ini merupakan wujud keseriusannya, kecintaannya dan ketulusannya membangun Kabupaten Gorontalo Utara.

Mega Proyek Terus Menghentak
Berbagai terobosan Rusli Habibie, meski baru setahun lebih telah menghentak dan bahkan mengagetkan semua kalangan. Jika Provinsi Gorontalo sepeninggal Fadel Muhammad tidak lagi memiliki mega proyek, justru Kabupaten Gorut terus saja dipercaya oleh pemerintah pusat melaksanakan berbagai proyek yang bernilai ratusan milyar Rupiah. Pembangunan Jalan By Pass dari Pontolo Molingkapoto akan segera terwujud, Program Minapolitan di Sumalata dan Gentuma yang bernilai Rp. 100 milyar lebih siap dijalankan, program pembangunan Terminal Perikanan Nusantara di Kwandang, pembangunan kawasan perkantoran di Molingkapoto yang juga bernilai ratusan milyar segera terealisasi. Yang paling menggembirakan lagi adalah, ternyata Rusli Habibie tidak hanya mementingkan kemajuan Gorut semata tapi juga melirik daerah lainnya. Belum lama ini misalnya, ia berhasil meyakinkan Pemerintah pusat untuk membuka akses jalan Tolinggula-Marisa yang master plannya sudah akan ditenderkan tahun 2010 ini oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Kimpraswil RI. Belum lagi upayanya mengatasi krisis listrik yang mulai digebrak dari Atinggola, sehingga dalam waktu dekat masyarakat Kec. Atinggola sudah bisa berseru “Good Bye” krisis listrik.
Di bidang Pendidikan, Kab. Gorontalo Utara dalam setahun terkahir ini terus menunjukkan geliat dan dinamika yang menggembirakan. Hal itu dapat dilihat dari berbagai upaya dan terobosan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan guru serta peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Terobosan Rusli Habibie ini bahkan diapreasiasi dan disambut positif Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Prof. Nelson Pomalingo, M.Pd yang juga Ketua PGRI Provinsi Gorontalo. Ia telah merealisasikan bantuan Motor MegaPRO untuk Kepala SD, SMP, SMA, anggaran pendidikan yang mencapai 28 persen tahun 2008-2009, meningkatkan tingkat kesejahteraan tenaga Guru Tidak Tetap (GTT) dari Rp. 200 ribu per bulan menjadi Rp. 600 ribu per bulan, mengembangkan pendidikan berbasis entrepreneur, program pemerataan dan distribusi guru, program peningkatan kualitas dan kualifikasi guru dengan merealisasikan beasiswa untuk guru guna melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, meningkatkan akses dan perluasan pendidikan dengan menyediakan beasiswa, mengembangkan pendidikan berbasis teknologi tingkat tinggi (ICT), membangun dan merehabilitasi gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium dan sarana pendidikan lainnya. Tidak hanya itu saja, kepeduliannya terhadap budaya dan adat Gorontalo juga tidak diragukan. Belum lama ini misalnya, Rusli Habibie menekankan kepada setiap guru untuk menggunakan bahasa Gorontalo di lingkungan sekolah sebagai salah satu upaya menyelematkan bahasa leluhur dari kepunahan.
Tulus-Ikhlas dalam Bekerja,
Sebelum dipercaya memangku jabatan sebagai Ketua DPD I Golkar, Rusli Habibie mengakui pernah diberi wejangan oleh mantan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad yang juga mantan Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo. Saat itu Fadel Muhammad mengatakan, menjadi seorang Pemimpin itu harus berbuat yang terbaik untuk rakyat. Untuk berbuat yang terbaik tersebut, kata Fadel, seorang Pemimpin harus melakukan dua hal yakni Jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat dan bekerja tulus dan ikhlas untuk rakyat.
Nasehat Fadel Muhamamd tersebut menurut Rusli Habibie hingga saat ini telah menjadi prinsip dasarnya dalam memimpin Gorontalo Utara dan Golkar.
Tidak heran jika dalam menjalankan roda pemerintahan dan roda organisasi Rusli Habibie mengaku sangat terinspirasi oleh ruh kepemimpinan tersebut dengan mengkolaborasikan konsep pemerintahan yang inovatif yang bermuara pada bagaimana mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
Tidak heran pula jika dalam memperingati setahun pemerintahannya pada Oktober 2009 lalu, Rusli Habibie mengambil tema peringatan “Mengadili setahun pemerintahan Ru’ya.” Tema tersebut pada awalnya sempat ditentang oleh bawahannya, namun bagi Rusli Habibie ia memilih kata mengadili untuk memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi, pendapat dan kritikannya sebagai masukan yang berharga dalam menjalankan roda pemerintahan. Prinsip dasar yang dianut seorang Rusli Habibie adalah, menjadi pemimpin itu Jangan sekali-kali menyakiti Hati Rakyat dan Bekerja Tulus Ikhlas.
Pemimpin Yang Miliki Cita Rasa Sosial YangTinggi
Perhatian Rusli Habibie terhadap orang tidak beruntung sudah tidak diragukan lagi. Berbagai kucuran bantuan sosial terus saja mengalir secara spontan. Rusli bukan Type pemimpin yang bunggili . Dalam kunjugannya di Lemito Kabupaten Pohuwato selaku Ketua DPD I Golkar Provinsi beberapa waktu lalu misalnya, rasa simpatinya terhadap mereka yang kurang beruntung kembali ia tunjukkan. Saat itu salah seorang penyandang cacat yang mahir memainkan Piano seperti tengah bermimpi mendapat uluran tangan berupa bantuan 1 (satu ) unit piano. Dalam kata pengantarnya, Rusli Habibie mengatakan sangat bangga dengan mereka yang memiliki kekurangan tapi trampil dan tidak kalah dengan mereka yang normal. Demikian pula halnya dalam kunjungannya ke desa-desa, Rusli Habibie selalu saja mengulurkan tangannya membantu mereka yang kurang beruntung. Sampai-sampai para sespri dan aparatnya terkejut dengan gaya kepemimpinannya yang sering mengabaikan aturan protokoler. Tidak hanya itu saja, komitmennya terhadap pengembangan dakwah dan syiar Islam serta pembinaan terhadap akhlak mental spiritual masyarakat selalu saja menjadi cirri khas kepemimpinannya selama ini. Upayanya untuk memberikan bantuan sosial keagamaan menjadi salah satu acuan betapa Rusli Habibie merupakan sosok pemimpin yang sangat agamais. Saat Mesjid Baturahman di Moluo akan dijadikannya sebagai salah satu Mesjid terbesar di Gorontalo Utara. Meskipun demikian, Rusli Habibie adalah seorang pemimpin yang pluralis yang memandang pentingnya toleransi dan kebersamaan dalam kebhinekaan.
Sosok Pemimpin Yang Egaliter
Rusli Habibie, alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Sospol) Universitas Pasundan Bandung dan pernah meniti karir di PT Industri PesawatTerbang Nusantara (IPTN) Bandung dan pernah menjadi Ketua Himpunan PelajarMahasiswa Indonesia Gorontalo (HPMIG) Bandung ini ternyata dalam perkembangannya termasuk sosok pemimpin yang egaliter. Sebagai sosok yang telah ditempa oleh berbagai pengalaman dan pergulatannya di Kota besar semasa masih menjadi Mahasiswa di Bandung dan Jakarta maupun sebagai pejabat di Industri Pesawat Terbang di Bandung selama puluhan tahun dan kemudian menekuni dunia usaha di kampung halamannya di Gorontalo, Rusli Habibie mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang memiliki karakteristik sebagai pemimpin yang visioner dengan gebrakan-gebrakan yang jauh lebih realistis dan efektif dalam tataran implementasi. Inilah keunggulan Rusli Habibie jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh pemimpin Gorontalo lainnya yang hanya produk lokal Gorontalo dan Manado. Apalagi setelah ia tampil menjadi seorang pengusaha, maka variable-variabel yang memberi penguatan terhadap komitmen kepemimpinannya kian nampak.
Purdie E Chandra , seorang pengusaha yang juga pendiri Lembaga Pendidikan ternama Primagama dalam sebuah artikelnya berjudul “Cara Gila menjadi seorang pengusaha “ seperti yang dilansir kebunEmas.com menyebutkan, dalam pemerintahan dan dunia usaha, sikap egaliter itu sangat penting, yakni mengedepankan aspek humanis dan harmonis dalam komunikasi antara level struktural. Sikap egaliter ini menurut Purdhie E Chandra harus berawal dari seorang pemimpin yang kemudian akan menurun ke seluruh aparat dan bawahannya. Egaliter dalam pemerintahan sangat penting karena darinya seorang pemimpin mudah memahami kondisi ril masyarakat atau perusahaan yang dipimpinnya sehingga terbentuk sebuah komunikasi yang transparan dan jujur. Lebih jauh lagi, pemimpin yang egaliter akan melahirkan sebuah hubungan interpersonal dimana antara pimpinan dan staf tidak ada lagi jarak yang tajam, namun sikap saling menghormati tetap terjaga. Sikap egaliter ini juga dapat berdampak terhadap peningkatan “kecerdasan emosional” yang mampu menselaraskan diri dengan orang lain dan lingkungannya (harmonizing). Sikap egaliter menurut Purdhie E Sardi dengan demikian mampu menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat sehingga segala ide, pemikiran dan gagasan untuk sebuah perubahan kian baik yang pada akhirnya akan cenderung mengarahkan pada setiap pribadi menjadi kreatif, inovatif dan produktif. Sikap egaliter akan semakin dibutuhkan pada era millennium saat ini karena munculnya gejala hyper competition yakni suatu persaingan yang sangat ketat. Kondisi ini dalam perkembangannya kedepan menuntut sikap egalitarian ketimbang hubungan yang terlalu mengedepankan jarak atau gap antara pimpinan dan staf.
Dari gaya pemerintahannya selama ini, baik sebagai pengusaha, Bupati dan Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo ternyata Rusli Habibie termasuk sosok pemimpin yang egaliter yang salah satu indikatornya dapat dilihat dari gaya kepemimpinannya yang sering lupa dengan aturan protokoler yang sudah menjadi cirri khas yang menggejala di elit kekuasaan.
“Play Maker” Politik Gorontalo
Karir politik Rusli Habibie boleh dikatakan tengah berkibar, untuk lima tahun kedepan dan mungkin lima tahun berikutnya Rusli Habibie diprediksi kelak menjadi sosok politisi yang disegani bahkan menjadi “play maker” menggantikan peran Fadel Muhammad yang kini menjadi Menteri di Kabinet SBY.
Setiap orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya, demikianlah yang tengah terjadi. Jika sebelum kedatangan Fadel, mantan Bupati Kab. Gorontalo Ahmad Pakaya pernah berkibar dan menjadi simbol politik di daerah ini, disusul kemudian Adhan Dambea yang juga pernah menjadi penentu peta politik Gorontalo, Kini angin Dewi fortuna rupanya berkibar ke arah Pantai Utara Gorut menyalami pintu Kantor Bupati di Molingkapoto.
Posisi Rusli Habibie tengah diatas angin, ia bakal tidak tertandingi oleh berbagai maneuver-manuver lawan politiknya paling tidak dalam lima tahun kedepan. Hal ini cukup beralasan karena Rusli Habibie kini memiliki akses yang sangat terbuka lebar ke tingkat elite politik di Jakarta, dan apalagi disana ada Fadel Muhammad yang sangat dekat dengan Presiden SBY dan elit-elit politik Golkar yang sangat berpengaruh, kemudian Suharso Monoarfa yang pernah mempunyai sejarah kelam karena faktor AW. Thalib yang diusng PPP saat Pilwako lalu. Suharso juga memiliki kedekatan emosional dengan Rusli Habibie karena keduanya pernah menjadi penghuni Asrama Mahasiswa Gorontalo di jalan Cihampelas Bandung, keduanya juga pernah menjadi Ketua HPMIG Bandung.
Selain itu Rusli Habibie juga memiliki akses melalu jalur klan keluarga Habibie yang bertebaran di berbagai Departemen di Jakarta yang sampai saat ini masih cukup disegani. Selanjutnya melalui jalur Himpunan warga Gorontalo di Bandung, Jokyakarta, dan Jakarta. Maklum saja Rusli Habibie sejak lulus SMA sudah hidup di Jakarta dan Bandung. Ia merupakan Sarjana Fisip Universitas Pasundan Bandung dan puluhan tahun meniti karir di Industri Pesawat Terbang IPTN Bandung. Nilai tambah lainnya yang juga dimiliki Rusli Habibie adalah statusnya sebagai Pengusaha atau Kontraktor yang ditunjang oleh pengalaman dan pergulatannya bertahan hidup di Kota Metropolitan Jakarta dan Bandung yang kelak diyakini akan sangat menunjang lahirnya inspirasi dan referensi yang dimanifestasikan melalui terobosan-terobosan baru dan gagasan baru bagi pembangunan dan Kemajuan Gorontalo kedepan.
Sisi positif lainnya, sosok Rusli termasuk tipe pemimpin yang memiliki rasa hormat dan beretika terutama kepada senior-seniornya, Buktinya, sehari menjelang Musda Golkartahun lalu, Rusli sowan ke sesepuh Golkar di Gorontalo seperti Ahmad Hoesa Pakaya dan Medi Botutihe. Hal ini merupakan pertanda bagus dan semoga saja kedepan masih tetap terpatri dari seorang Rusli dalam memimpin Gorontalo.
Kemunculan figur Rusli Habibie di pentas politik Gorontalo membawa konsekwensi yang cukup riskan terhadap karir politik Gusnar Ismail yang beberapa waktu lalu sempat memainkan manuver menyusun kekuatan politik baru pasca Fadel Muhammad. Ketidakhadiran Gusnar Ismail pada pembukaan Musda Golkar tahun lalu merupakan isyarat dan bentuk penegasan bahwa Rusli Habibie kelak menjadi rivalnya di arena perpolitikan Gorontalo khususnya pada pilgub 2011.
Demikian pula halnya dengan sikap Gusnar Ismail yang terkesan mengulur-ngulur pemilihan PAW Wakil Gubernur yang calon-calonnya telah diusulkan oleh DPD I Golkar menunjukkan bahwa Gusnar Ismail tidak menginginkan adanya Wakil Gubernur. Ia ingin tampil sebagai “One Man Show”. Anehnya lagi sikap keengganannya memiliki Wakil Gubernur ini tidak dibuka ke tataran publik. Hal ini mengindikasikan bahwa Gusnar termasuk tipe pemimpin yang tertutup, tidak egaliter dan cenderung berupaya mengangkangi konstitusi secara diam-diam. Padahal sportifitas dan kejujuran dalam pemerintahan sangat penting untuk dibangun guna memberikan penguatan terhadap percepatan terhadap upaya meraih kemajuan.
Jika melihat kiprah Gusnar Ismail sebagai PAW Gubernur saat ini dan Rusli Habibie sebagai Ketua DPD I dan Bupati Kabupaten Gorut sangat jelas terurai bahwa tingkat mobilitas Rusli Habibie lebih menonjol. Demikian pula halnya dengan gaya kepemimpinan keduanya, Rusli Habibie memiliki jaringan kedekatan dengan hampir semua komponen masyarakat, sementara Gusnar Ismail nampaknya membatasi hubungannya dengan elemen LSM dan lembaga aktifis pergerakan lainnya di Gorontalo. Hal ini memunculkan analisa dan prediksi bahwa pada Pilgub 2011 mendatang Gusnar Ismail akan lebih mengandalkan mesin birokrasi sebagai sumber kekuatannya yang tidak tertutup kemungkinan membawa resistensi terhadap asset-aset rakyat di berbagai SKPD yang bisa saja dibelokkan sehingga terkesan tidak melanggar aturan yang berlaku. Bukti terhadap asumsi ini adalah keberadaan Baliho ataupun banner yang saatini bertebaran di berbagai sudut-sudut Kota hingga ke pelosok-pelosok desa yang jumlahnya sudah mencapai ratusan buah merupakan sebuah rekayasa program dimana pesan atau informasi yang justru disampaikan lewat Baliho kalah besar dengan poster Gusnar Ismail. Konon biaya pembuatan baliho ini dibiayai oleh SKPD-SKPD yangtentu perlu ditelusri kebenarannya oleh pihak berwenang. Apakah anggaran untuk itu memang harus ada di setiap SKPD.
Belum lagi berbicara tentang konsep pembangunan dan kemasyarakatan, Rusli Habibie ternyata lebih banyak memiliki ide dan gagasan perubahan. Sementara Gusnar Ismail dalam beberapa bulan setelah menjadi Gubernur lebih cenderung terjebak pada rutinitas pemerintahan yang kurang produktif. Apalah artinya, menampung aspirasi melalui Jum’at Perduli, kalau kemudian seluruh aspirasi masyarakat tidak terealisasi karena terbentur oleh minimnya anggaran pemerintahan akibat potensi-potensi lokal yang tidak terberdayakan.
Hasil Polling, Rusli Habibie dan EL-Nino Lebih Unggul
Uraian diatas bukan merupakan asumsi yang tidak memiliki dasar yang kuat. Buktinya, Dari hasil Polling “Gubernur Pilihan anda” yang dilakukan situs Gorontalo maju.com, ternyata dari calon Gubernur yang menetap di Gorontalo , Rusli Habibie menempati posisi teratas sebagai calon kuat Gubernur Gorontalo, disusul kemudian Moh. Husain El Nino yang saat ini anggota DPD RI. Sementara Gusnar Ismail menempati posisi dibawah El-Nino.
www.gorontalomaju.com merupakan website orang Gorontalo yang dikendalikan dari Jakarta yang terhubung dengan jejaring sosial Facebook dan kini telah memiliki anggota (facebookers) sebanyak 1.350 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa Gusnar Ismail harus bekerja keras dalam dua tahun mendatang.
Hasil polling ini dalam tataran lokal tidak mengherankan karena dari berbagai kunjungannya ke daerah-daerah selaku Ketua DPD I Golkar Provinsi Gorontalo terungkap bahwa Rusli Habibie dieluk-elukkan sebagai calon Gubernur Gorontalo. Dalam kunjungannya di Kecamatan Wanggarasi, dan Lemito belum lama ini misalnya, Yel-yel hidup Gubernur senantiasa bergemuruh menyambut kedatangannya.
Selain itu jika menggunakan hitungan dan kalkulasi politik sangat jelas terungkap bahwa Rusli Habibie diatas kertas sudah menang. Prediksi ini diperkuat oleh peta politik dalam dua tahun kedepan yang bakal mengalami pergeseran cukup signifikan.
Dari uraian ini membawa konsekwensi bahwa Gusnar Ismail dalam rentang dua tahun mendatang harus bekerja ekstra keras.paling tidak ia harus mampu menurunkan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mampu melakukan koordinasi guna memberikan penguatan terhadap kiprah Kabupaten/Kota membangun daerahnya. Jika ia gagal melakukan keempat hal tersebut diatas, maka habis gelap terbitlah terang. Gorontalo memang membutuhkan perubahan melalui pemerintahan yang egaliter, visioner dengan berbagai gebrakan yang inovatif, kreatif dan produktif. (***)